Nah, karena kucing merasa tidak bisa melawan atau mengejar mangsanya, maka kucing pun akan merasa frustasi.
Awalnya, kucing akan memberi gerakan seperti menggerakkan ekor, telinga, kepala, dan tubuh untuk menyalurkan emosinya.
Namun, jika perasaan frustasi itu memuncak, kucing akan menjadi marah. Setelah itu, kucing akan menjulurkan ekor, meratakan telinganya dan mulai mengacak-acak bulunya sendiri.
Di waktu seperti ini, sebagai pemilik kucing harus bisa menyesuaikan emosinya supaya tidak tergigit.
3. Sakit atau takut
Kucing yang merasa takut atau sakit akan menyerang pemiliknya hingga menggigit jika bahasa tubuh dan vokalisasi peringatannya diabaikan.
Beberapa hal yang bisa membuat kucing merasa takut atau sakit di antaranya adalah memotong tidur siangnya, memotong kuku, bertemu orang asing atau bahkan mendapat stimulasi sentuhan yang berlebihan.
Selain itu, kucing dengan berat badan berlebihan cenderung akan lebih mudah menggigit. Hal ini dikarenakan mereka tidak bisa merawat diri mereka pada bagian tubuh tertentu, sehingga mereka bereaksi dengan cepat ketika disentuh di area tersebut.
4. Naluri predator
Baca Juga: Ingin Adopsi Anabul? Ini Tips Membesarkan Anak Kucing yang Harus Kamu Tahu
Meskipun sudah dipelihara secara bertahun-tahun, kucing secara naluriah tetaplah seorang predator.