1. Pembuatan kolam stabliisasi
Pada kolam stabilisasi ini air limbah diolah secara alami. Hal itu dilakukan untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum dialirkan ke sungai.
2. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Pengolahan air limbah dengan IPAL menggunakan alat-alat khusus dan menggunakan tiga tahapan, yakni primary treatment (pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan).
3. Pengelolaan Excrexta (Human Excreta)
Pengelolaan ini dapat ditemukan dalam septictank yang bisa diolah dengan cara anaerobik menjadi biogas. Setelah itu bisa dimanfaatkan sebagai sumber gas untuk rumah tangga.
Daam menangani limbah baik dalam bentuk padat atau cair tetap memperhatikan prinsip ekologi yang dikenal dengan 4R. Yakni, recycle (daur ulang), reuse (penggunaan ulang), reduce (pengurangan penggunaan), dan repair (perbaikan).