Suara.com - Kalau kamu pernah makan jamur, mungkin kamu akan berpikir kalau jamur adalah sejenis tumbuhan. Itu terjadi karena jamur memiliki tekstur yang jelas berbeda dengan daging hewan manapun.
Tapi ternyata itu keliru. Jamur tidak masuk dalam kategori tumbuhan karena tidak memiliki klorofil, tapi juga bukan hewan.
Dalam ilmu biologi, jamur-jamuran masuk ke dalam kategori fungi yakni makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Kondisi jamur yang tidak mempunyai klorofil, berakibat tidak mampu menghasilkan makanannya sendiri. Jamur menyerap nutrisi dari tumbuhan ataupun benda tempat ia tumbuh. Akibat kondisi tersebut, jamur dijadikan kategori baru yang bernama fungi.
Ciri-ciri jamur
Dikutip dari Ruang Guru, struktur tubuh jamur pada umumnya bersifat multiseluler (bersel banyak). Meskipun begitu, ada juga kelompok jamur yang sifatnya uniseluler.
Sifat lainnya adalah eukariotik (memiliki membran inti) dan heterotrof (tidak bisa membuat makanan sendiri). Karena tidak dapat membuat makanannya sendiri, jamur harus hidup dengan menumpang dari inangnya.
Cara jamur hidup atau bersimbiosis ada beberapa macam. Ada jenis jamur yang bersimbiosis dengan cara saprofit, parasit, dan ada yang bersimbiosis membentuk lichenes.
Ada hal lain yang membedakan jamur dengan tumbuhan. Jika diteliti secara anatomis, keduanya mempunyai perbedaan di penyusun dinding sel. Dinding sel pada tumbuhan terdiri dari selulosa, sementara jamur disusun oleh kitin.
Kalau kamu perhatikan, kelompok jamur-jamuran tumbuh di tempat yang lembap serta memiliki banyak zat organik. Selain itu, jamur tidak terlalu suka terpapar cahaya matahari langsung.
Klasifikasi jamur
Baca Juga: Contoh Hewan Vivipar: Ciri-Ciri dan Jenisnya
1. Zygomycota

Zygomycota merupakan jamur yang bentuk sporanya berdinding tebal. Adapun ciri-ciri dari klasifikasi jamur ini adalah hifa tidak bersekat dan mempunyai beberapa inti (koenositik), reproduksi seksual dan aseksual, terdapat rhizoid. Kelompok ini dapat berkembang biak baik secara seksual maupun aseksual.
Contoh: Rhizopus stolonifer (tumbuh di roti), Rhizophus oryzae (jamur tempe).
2. Ascomycota

Ascomycota adalah kelompok fungi dengan hifa bersekat dan di tiap sel hifa berinti satu. Salah satu keunikan dari kelompok ini, terdapat alat pembentuk spora yang disebut askus. Kelompok ascomycota dapat berkembang biak baik secara seksual maupun aseksual.
Contoh: Saccharomyces cerevisiae (ragi), Penicillium sp, dan Aspergillus sp.