Suara.com - Bagi penggemar kudapan aneka cokelat, pasti tidak asing dengan Dapur Cokelat, toko kudapan berbasis cokelat yang sudah berdiri selama 20 tahun lama. Nama Dapur Cokelat tidak bisa lepas dari sosok Ermey Trisniarty, sang pendiri yang kini sudah memiliki ribuan karyawan sejak membuka usahanya pada 2001 silam.
Perempuan kelahiran Jakarta 2 Mei 1975 ini sejak kecil sudah menyukai cokelat, dan kerap membuat bermacam kudapan dari cokelat.
Berawal dari kenangan masa kecilnya, Ermey akhirnya berhasil membesarkan Dapur Cokelat, usahanya yang berawal dari hobi.
Berikut ini profil singkat sosok Ermey Triniarty, mengutip buku Dapur Cokelat Bercerita karya Asteria Elanda, dan hasil dari konferensi pers perayaan 20 tahun Dapur Cokelat beberapa waktu lalu.
Kreatif Sedari Kecil

Ermey adalah anak ketiga dari 7 bersaudara, yang tumbuh berkat kasih sayang orangtuanya dan juga sang tante yang memiliki usaha menjahit.
Dari sinilah Ermey kecil kerap membuat aneka pernak pernik, seperti kantong kecil dari kain perca sisa bahan jahitan sang tante.
"Ini karena suasana dinamis dan kreatif sering saya lihat sehari-hari," tutur Ermey.
Jatuh Cinta dengan Cokelat
Setiap momen kehidupan Ermey selalu dipenuhi dengan rasa manis. Buktinya, ia tidak pernah melewatkan satupun kreasi cokelat sejak kecil.
Baca Juga: Resep Brownies Kukus Chocolatos ala Rumahan, Mudah dan Anti Gagal
Beragam cokelat ikonik di masa kecil ia cicipi, mulai dari cokelat payung, wafer Superman, cokelat bergambar ayam, dan olahan batangan cokelat dengan isian kacang mede.
"Bagaikan punya sentuhan magis, cokelat selalu membuat hati saya senang. Sampai-sampai di bawah bantal di kamar tidur saya, selalu ada simpanan cokelat," cerita ibu dua anak itu.
Ermey mengatakan, sangat sedikit orang yang tahu tentang fakta ini, termasuk orang yang tinggal bersamanya di rumah juga tidak tahu tentang rahasia penyimpanan cokelat ini.
"Rahasia yang membuat hati bahagia dan tidur saya lebih nyenyak," imbuh Ermey.
Tertarik pada Jurusan Pastry
Di saat banyak teman di bangku SMA punya 2 hingga 3 jurusan pilihan untuk kuliah, tapi tidak dengan Ermey yang sudah sejak awal berniat masuk jurusan pastry di National Hotel Institue (NHI) pada 1994 silam.
Ia diantar oleh sang ayah ke kota tempatnya menuntut ilmu di kursi perguruan tinggi, yaitu Bandung.