Suara.com - Disadari atau tidak, beberapa aktivitas manusia sebenarnya dipengaruhi oleh perubahan fisika dan kimia. Adanya perubahan fisika dan kimia ini dapat dikenali dari keadaan awal materi yang berbeda dengan keadaan akhir materi setelah mengalami perubahan.
Perbedaan keduanya ditunjukan oleh sifat maupun komposisinya. Hal ini menandakan bahwa sifat-sifat setiap materi perlu dipelajari sebelum dan sesudah terjadi perubahan.
Keadaan materi dapat dikenali berdasarkan sifat fisis maupun sifat kimianya.
Sifat fisis suatu materi dapat diketahui dari kemampuan melakukan perubahan atau reaksi kimia, misalnya bensin lebih mudah terbakar daripada minyak tanah.
Agar lebih mudah dipahami, berikut perbedaan perubahan fisika dengan kimia sebagaimana dikutip dari Ruang Guru.
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat yang jenisnya baru. Contohnya, pencampuran gula ke dalam air membentuk larutan gula.

Secara fisik, gula berubah dari bentuk padat menjadi bentuk yang terlarut dalam air, tetapi sifat-sifat gula masih tampak dalam larutan itu.
Seperti rasa manisnya tetap ada, baik dalam wujud padat maupun dalam bentuk terlarut dalam air.
Perubahan itu juga tidak mengubah sifat maupun struktur air. Perubahan yang terjadi hanya fisiknya saja, dari cair menjadi padat (es), atau dari cair menjadi gas.
Baca Juga: Perbedaan Bentuk Zat Padat, Cair, dan Gas Beserta Contohnya
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat materi berbeda (baru) dari zat semula dinamakan (perubahan kimia dinamakan juga reaksi kimia atau reaksi).