"Yakni sesungguhnya Allah tidak benci untuk memberi. Jika Dia menghendaki, Dia memberi. Jika Dia menghendaki, Dia mencegah (tidak memberi)." (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du’â al-Ma’tsûrât wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ittibâ’uhu wa Ijtinâbuhu, 2002, h. 20).
Di samping itu, riwayat kedua yang dikutip dari Imam al-Bukhari dan Imam Abu Dawud, Nabi SAW bersabda:
"Akan dikabulkan (doa) salah seorang di antara kalian selama ia tidak tergesa-gesa (menuntut pengabulannya), sampai ia berkata: ‘Sungguh aku telah berdoa, namun belum juga dikabulkan untukku." (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du’â al-Ma’tsûrât wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ittibâ’uhu wa Ijtinâbuhu, 2002, h. 20).
Hadits di atas menunjukkan betapa pentingnya bersabar dalam berdoa. Tidak cuma bersabar, hadits ini mengajarkan untuk tidak berprasangka buruk kepada Allah. Karena itu, sebaiknya terus berdoa dan yakinlah, bahwa suatu saat pasti akan terkabul.