Beda dengan Bertengkar! Ini Pengertian Teks Debat, Struktur, Ciri, Hingga Kaidah Kebiasaanya

Kamis, 10 Maret 2022 | 11:15 WIB
Beda dengan Bertengkar! Ini Pengertian Teks Debat, Struktur, Ciri, Hingga Kaidah Kebiasaanya
Ilustrasi berdebat. (pexels.com/YanKrukov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sedangkan pihak netral atau penengah adalah pihak yang bersikap netral dan berperan sebagai penengah dalam debat. Pihak netral ini bersifat opsional alias tidak harus ada dalam debat.

3. Debat

Pada bagian ini, pihak afirmasi dan pihak oposisi saling memberikan sanggahan, lalu ditengahi oleh pihak netral.

Jika pihak netral tidak ada, maka boleh ditengahi oleh moderator selaku pemimpin acara debat. Bagian ini, umumnya jadi bagian terseru dari acara debat.

4. Simpulan

Pada bagian ini, pihak afirmasi, pihak oposisi, dan pihak netral menyampaikan simpulan terkait mosi, pendapat, serta sanggahan dari tim lain.

5. Penutup

Pada bagian ini, moderator memberikan kesimpulan secara keseluruhan tanpa berpihak kepada pihak manapun, kemudian menutup kegiatan debat dengan salam.

Ciri-ciri Debat

Baca Juga: Marc Marquez Bilang Yakarta bukan Jakarta, Warganet Malah Adu Debat

Tidak semua kegiatan adu argumen disebut dengan debat, karena debat harus mengandung ciri-ciri sebagai berikut:

1. Terdapat dua tim yang berdebat, yaitu tim afirmasi dan tim oposisi.
2. Terdapat dua sudut pandang, yaitu pro dan kontra.
3. Terdapat topik atau isu yang diperdebatkan.
4. Terdapat argumentasi.
5. Terdapat pihak penengah (opsional).

Kaidah Kebahasaan Teks Debat

Lantaran debat umumnya adalah acara formal, maka ada bahasa dan tata cara debat yang harus diperhatikan, seperti sebagai berikut:

1. Menggunakan bahasa baku

Teks debat ditulis menggunakan bahasa baku atau bahasa yang sesuai dengan standar dan kaidah bahasa Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI