THR juga bisa dialokasikan untuk berbagi, misalnya melalui sedekah dan zakat dengan besaran 2.5-5 persen. Selain itu, berbagi dengan orang-orang terkasih di momen Idul Fitri juga bisa dilakukan dengan mengirim bingkisan sebagai pengganti silahturahmi yang masih cukup terbatas saat pandemi.
3. Simpan dan ‘Ternakkan’ Dana THR
Agar tetap awet, dana THR bisa disimpan dalam bentuk tabungan maupun diternakkan dalam bentuk investasi. Melalui investasi, diharapkan kita dapat merasakan manfaatnya kemudian hari.
Produk investasi bisa menyesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi yang dimiliki. Selain itu, dana THR juga dapat dialokasikan untuk instrumen warisan. Jika generasi orang tua umumnya menyiapkan warisan berupa harta benda, kini generasi sandwich bisa bisa menyiapkan warisan berupa asuransi jiwa yang akan membawa keuntungan bagi orang tua maupun anak.
Misalnya dengan menyisihkan dana Rp1 juta per bulan untuk membayar premi, maka uang pertanggungan yang bisa didapatkan bisa mencapai Rp1 miliar atau bahkan lebih, tergantung pada produk asuransi yang dipilih.
4. Ukur Kemampuan Finansial Saat Berbelanja
Tidak ada larangan untuk menggunakan dana THR demi keperluan konsumtif yang biasanya dilakukan para milenial, seperti membeli baju baru, nongkrong di kafe kekinian, atau pergi berlibur. Namun semua pengeluaran itu perlu diperhitungan dengan bijak agar disesuaikan dengan kemampuan finansial yang dimiliki.
Pastikan semua daftar pengeluaran dan kewajiban telah terpenuhi. Selain itu, dana THR juga bisa disisihkan untuk kewajiban tahunan yang pasti seperti biaya pajak rumah atau kendaraan.
Dont's dalam Mengelola THR
Baca Juga: 4 Tips agar Tidak Jenuh saat Mudik Lebaran, Salah Satunya dengan Ngemil
1. Ingin Membahagiakan Semua Orang Saat Hari Raya