Uang muka nol persen, cicilan ringan, rumah yang full furnished dan siap huni, bonus elektronik, gadget, atau bonus-bonus lain. Atau bila Anda menggunakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pilih pengembang yang bisa mengurus semua administrasinya dengan jelas dan transparan.
5. Bangun Skor Kredit dan Rekam Jejak Baik Untuk Mempermudah Proses KPR
Bila memutuskan untuk mengambil KPR, bukan hanya kemampuan membayar uang muka dan administrasi yang dicari oleh bank. Skor kredit dan rekam jejak Anda sebagai nasabah juga penting. Inilah yang akan menjadi tolok ukur bank untuk menyetujui kredit atau tidak.
Membangun rekam jejak kredit yang baik pun tidak sulit. Dimulai dengan kartu kredit yang pemakaiannya wajar dan dibayar penuh. Kemudian, kredit kendaraan bermotor dengan tenor yang pendek, serta pembayaran yang selalu patuh dan tidak pernah terlambat.
Melihat rekam jejak dan pola kredit yang baik dari nasabah, bank tidak akan ragu untuk memberikan kredit rumah. Dengan kebiasaan menabung dan berhemat yang sudah dilakukan, pembayaran kredit pun akan relatif lancar dan tanpa kendala.
6. Uang Muka Besar Untuk Cicilan Ringan
Saat mengajukan kredit rumah, uang muka yang harus dibayar berkisar 10-20 persen, tergantung kebijakan bank yang dipilih. Bahkan, beberapa bank juga menawarkan promosi uang muka nol persen yang menggiurkan.
Memiliki rumah pun menjadi lebih mudah lagi, terutama bila Anda sudah memiliki rekam jejak kredit yang baik. Namun, bila memiliki uangnya, membayar uang muka besar di depan akan lebih baik untuk keuangan jangka panjang.
Uang muka besar berarti cicilan akan semakin ringan. Ini akan berguna saat bunga cicilan sudah tidak fixed lagi, melainkan floating. Nominal bunga dari cicilan yang kecil juga tidak terlalu besar dan tidak akan memberatkan ke depannya.
Baca Juga: 6 Potret Rumah Baru Luna Maya, Bakal Direnovasi dan Digabung dengan Kediaman Lamanya
7. Pilih Rumah Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan