Salah satunya yang dibuat Sate Padang Ajo Ramon. Pemiliknya menyajikan sate padang khas Pariaman, kota pemekaran dari Padang.
Bedanya sate padang asli Padang dan Pariaman terdapat pada bumbunya. Sate padang yang umum menggunakan bumbu kuning. Sedangkan sate padang khas Pariaman menggunakan bumbu merah dari cabai, sehingga rasanya agak lebih pedas.
Selain itu, pembuatan bumbu sate padang Pariaman biasanya menggunakan campuran tepung beras. Sedangkan bumbu yang berwarna kuning umumnya menggunakan sagu. Untuk daging pada sate tak ada yang berbeda. Sama-sama menggunakan daging sapi maupun lidah sapi.
2. Sate dan Tongseng H. Budi - Solo

Salah satu sate terkenal di Solo yakni milik H. Budi yang telah berjualan selama puluhan tahun. Aneka sate yang dijajakan mulai dari daging ayam, kambing, dan sapi dengan pilihan bumbu kacang maupun kecap.
Untuk mendapatkan cita rasa khas Solo, pemilihan bumbu sebenarnya perlu disesuaikan dengan daging sate yang dimakan. Chef Sate dan Tongseng H. Budi, Yanto, mengatakan bahwa bumbu kacang lebih nikmat digunakan untuk sate ayam. Sedangkan bumbu kecap untuk sate kambing dan sapi.
Bumbu kecap ala sate khas Soto biasanya dibuat dari irisan cabe, bawang merah, kol, serta perasan jeruk limo. Sebagai pelengkap bisa juga makan sate ditambah dengan tongseng yang masih dimasak dengan kompor arang agar aromanya lebih keluar.
3. Sate Klathak Pak Pong - Yogyakarta

Kuliner khas Yogyakarta terkenal dengan cita rasanya yang manis. Begitu pula dengan menu sate. Salah satu jenis sate yang terkenal di kota pelajar tersebut ialah sate Klathak. Daging yang digunakan biasanya kambing muda dengan bumbu khusus agar rasanya gurih. Kemudian ditambah sambal kecap manis atau pilihan lain dengan bumbu kacang.
Salah satu yang terkenal di Yogyakarta, Sate Klathak Pak Pong yang sudah tiga generasi. Uniknya, penyajian sate di sana tidak menggunakan tusukan bambu, melainkan besi jari-jari sepeda yang panjangnya bisa menjadi 30-50cm. Sate biasanya disantap bersamaan dengan tengkleng maupun kuah gulai.