Prospek Gaji Lulusan Bahasa Mandarin di Indonesia, Tembus di Atas Rp10 Juta

Rabu, 06 Agustus 2025 | 08:19 WIB
Prospek Gaji Lulusan Bahasa Mandarin di Indonesia, Tembus di Atas Rp10 Juta
Ilustrasi lulusan bahasa Mandarin. [Pexels/Zhu Peng]

Suara.com - Bagi murid menengah atas yang tengah bingung memilih jurusan kuliah, mungkin Pendidikan Bahasa Mandarin bisa jadi pilihan karena prospeknya di Indonesia sangat besar mengingat belakangan investasi dari perusahaan asal Tiongkok meningkat drastis.

Fakta ini diungkap langsung Wakil Ketua Umum Ikatan Citra Alumni Taiwan se-Indonesia (ICATI), Tomas Thajeb yang mengatakan lulusan Bahasa Mandarin bisa langsung memiliki gaji dua digit alias puluhan juta rupiah.

"Iya, sekarang yang bisa Bahasa Mandarin tuh gajinya itu double di Indonesia," ujar Tomas dalam konferensi pers pameran pendidikan Taiwan Higher Education Fair Indonesia (THEFI) di Damai Indah Golf PIK, Jakarta, Jumat, 1 Agustus 2025 lalu.

Menurut Tomas, pemberian gaji dalam jumlah besar ini diberikan karena jumlah pekerja Indonesia yang mampu berbahasa Mandarin sangat sedikit. Di sisi lain banyak investor dari Taiwan hingga China datang ke Indonesia, dan mereka terkendala bahasa termasuk Bahasa Inggris hingga Bahasa Indonesia.

"Coba kita bayangkan ya, selama puluhan tahun kita, kan Bahasa Mandarin dulu kan dilarang ya. Jadi yang ngerti Bahasa Mandarin cuma sedikit. Sekarang perusahaannya Taiwan, dari Cina, banyak yang datang ke Indonesia. Dan mereka Bahasa Inggrisnya agak susah. Lalu cari yang bisa Bahasa Mandarin, sedikit," ungkap Tomas.

Director Taipei Economic and Trade Office in Indonesia, Grace Ou di Damai Indah Golf PIK, Jakarta, Jumat (1/8/2025) (Suara/Dini Afrianti)
Director Taipei Economic and Trade Office in Indonesia, Grace Ou di Damai Indah Golf PIK, Jakarta, Jumat (1/8/2025) (Suara.com/Dini Afrianti)

Bahkan tak tanggung-tanggung, menurut Tomas saat ada pekerja Indonesia yang hanya mengandalkan kemampuan Bahasa Mandarin, maka perusahaan rela mengeluarkan gaji untuknya lebih dari Rp10 juta per bulan.

"Itulah sampai orang tuh kerja ya, yang penting bisa Bahasa Mandarin. Itu di atas Rp10 juta," jelas Tomas.

Kebutuhan Bahasa Mandarin yang tinggi inilah, menurut Tomas, seharusnya bisa dimanfaatkan calon pelajar untuk sekolah di Taiwan, yang menurutnya kelak setelah lulus ia punya 'privilege' alias hak istimewa bisa bekerjasama dengan perusahaan asal Tiongkok.

"Dan biasanya yang kayak seperti alumni orang kita, alumni Taiwan, itu dia kesempatan, dia bisa kerjasama sama perusahaan China. Dia impor barang, jadi distributor-nya," tambah Tomas.

Baca Juga: Terungkap! Jarak dari Rumah Jadi Alasan Utama 140 Guru Sekolah Rakyat Angkat Tangan

Kabar baiknya, kini peluang sekolah di Taiwan semakin terbuka lebar dengan rencana kembali digelarnya THEFI 2025 yang dibuka secara gratis untuk umum dengan melibatkan 65 perguruan tinggi negeri dan swasta di Taiwan.

Menariknya, Director Taipei Economic and Trade Office in Indonesia, Grace Ou, ikut memaparkan ada 3 kampus terbaik Taiwan masuk dalam 200 top dunia versi QS World Rankings 2026.

"Ada Universitas Nasional Taiwan (NTU) yang berhasil menduduki peringkat ke-63, National Tsing Hua University di peringkat 173, dan Universitas Yang Ming Chiao Tung (NYSU) di peringkat 199," ujar Grace Ou.

Menariknya, 3 kampus terbaik ini juga akan hadir dalam pameran pendidikan THEFI 2025 yang akan digelar di Jakarta pada 9 Agustus 2025 di Pullman Central Park Hotel.

"Pameran di Jakarta digelar pada 9 Agustus 2025, di Pullman Central Park Hotel di The Grand Ballroom, dimulai dari pukul 9 pagi sampai 6 sore," kata Ketua Umum ICATI, Hengky Lau.

Selain di Jakarta, pameran pendidikan ini juga akan digelar di Bandung pada 10 Agustus, disusul Makassar 12 Agustus, Surabaya pada 14 Agustus, dan Medan pada 16 hingga 17 Agustus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI