Suara.com - Dua hari setelah resmi setelah menikah, Erina Gudono memamerkan kecantikannya dalam balutan busana pengantin adat Yogyakarta di Instagram pribadinya. Istri Kaesang Pangarep tersebut menuliskan alasannya memilih konsep tradisional dalam pernikahannya.
Finalis Puteri Indonesia 2022 tersebut menyebut jika pernikahan ini dikonsepkan langsung olehnya dan Kaesang Pangarep, yang tentunya sudah sesuai dengan selera mereka berdua. Termasuk untuk riasan Paes Ageng Yogyakarta yang dikenakannya dalam prosesi akad nikah.
Menurut Erina, menggunakan riasan Paes Ageng Yogyakarta memang merupakan saran dari Kaesang, Ibu Negara Iriana, sang ibu, Sofiatun Gudono serta Gusti Putri atau istri Wakil Gubernur Yogyakarta.

"Tapi butuh waktu lama untuk akhirnya aku memantapkannya bahkan sampai lima hari sebelum acara. Karena aku mau melakukannya dengan hati hati dan sepenuhnya untuk menyebarkan budaya Yogyakarta ke masyarakat," jelas perempuan 26 tahun ini.
Dalam foto yang diunggahnya, Erina memang tampak cantik mengenakan kebaya brokat berwarna putih dan kain batik berwarna coklat. Ia dengan anggun beejalan menuju meja akad, untuk bisa bersama-sama dengan Kaesang dalam ikatan pernikahan.
Perempuan kelahiran Pennsylvania, Amerika Serikat ini pun memiliki harapan besar dengan busana dan riasan adat yang dikenakannya saat prosesi akad nikah. Di mana, semakin banyak orang tahu ada makna dan filosofi yang dalam di balik keindahannya riasan Paes Ageng Yogyakarta.
"Harapannya makin banyak orang tahu bahwa di balik indahnya riasan Paes Ageng Yogyakarta, dari cithak, centhung, paes prada, alis menjangan, dan sebagainya ternyata tersimpan banyak filosofi agung di dalamnya. Filosofi ini menjadi bentuk harapan bagi pengantin wanita dan pria dalam menjalani kehidupan pernikahan," jelasnya.
Paes adalah riasan adat tradisional Yogyakarta yang biasa diaplikasikan pada pengantin. Untuk pengantin wanita, paes ageng mengandung unsur doa, panduan dan tuntunan terkait bagaimana menjadi seorang perempuan yang semestinya.

Berikut detil riasan Paes Ageng Yogyakarta beserta filosofinya seperti dikutip Weddingku.
Baca Juga: Kocak! Kaesang Mendadak Serius Usai Kena Toel Iriana Saat SBY Datang
1. Cunduk Mentul
Cunduk mentul adalah atribut yang letaknya di kepala yang menjulang tinggi ke atas. Cunduk mentul biasanya terdiri dari 5 sampai 7 bulatan. Namun sebenarnya cunduk mentul dapat berjumlah 1, 3, 5, 7 atau 9.
Cunduk mentul yang jumlahnya satu sebagai simbol atas keesaan Tuhan. Berjumlah tiga sebagai simbol trimurti. Jika berjumlah 5, adalah simbol rukun Islam. Jika berjumlah 7 sebagai simbol pertolongan karena tujuh dalam bahasa jawa adalah “pitu” yang dipercaya sebagai simbol “pitulungan”. Terbanyak berjumlah 9, sebagai simbol walisongo.
Selain itu, cunduk mentul seharusnya dipasang menghadap belakang. Sebagai simbol bahwa perempuan harus cantik saat terlihat dari depan maupun belakang.
2. Gunungan
Gunungan juga diletakkan di kepala dan berbentuk seperti gunung. Kenapa berbentuk gunung? Karena gunung dipercaya oleh masyarakat terdahulu sebagai tempat yang sakral dan tempat bernaungnya para dewa. Simbol ini diletakkan di kepala perempuan menandakan bahwa perempuan harus juga dihormati oleh suaminya.