Suara.com - Presiden Joko Widodo disebut telah menjadi pemimpin seperti Firaun. Hal tersebut diucapkan oleh budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun.
Dalam video ceramah yang tersebar di media sosial, Cak Nun juga menyebut Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman.
"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi. Karun yang namanya Antoni Salim dan 10 naga, nggak sembilan, 10 saya kira ya, dan haman yang namanya Luhut," ujar Cak Nun dalam potongan video yang beredar.
Tak berlangsung lama, Cak Nun langsung menyampaikan permohonan maaf melalui video yang diunggah ke kanal YouTube resminya. Dalam video berdurasi 2 menit 46 detik itu, Cak Nun menyebutkan, kalau dirinya sudah disidang oleh keluarganya.
![Ilustrasi Mumi Firaun. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/original/2018/11/29/39783-mumi-firaun.jpg)
"Saya baru disidang oleh keluarga, dihajar, pokoknya disalah-salahkan, digoblok-goblokin, disesat-setatin. Kenapa digoblok-gobloki, karena saya mengucapkan apa yang seharusnya tidak saya ucapkan," ujar Cak Nun dikutip dari video tersebut, Rabu (18/1/2023).
Seperti dikutip dari NU.ID, sejarah Islam, Firaun dikenal sebagai Raja Mesir yang dzalim bahkan mengaku sebagai Tuhan dan menolak ajaran Nabi Musa saat itu.
Lantaran kesombongannya itu, Allah menurunkan azab kepada Firaun dengan ditenggelamkan di laut merah. Kisah tersebut bahkan diceritakan dalam Al Quran surah Yunus ayat 90-91.
"Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu, Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan menindas hingga ketika Fir'aun hampir (mati) tenggelam, dia berkata, 'Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya)".
"Apakah (baru) sekarang (kamu beriman), padahal sungguh kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan?"
Dalam tafsiran Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni dalam Shahih Qashashil Qur'an dikatakan bahwa dalam ayat itu dipastikan bahwa Allah SWT menenggelamkan Fir'aun. Allah SWT menghempaskan gelombang ombak lautan hingga menggulung, menyeret, dan mengombang-ambing Firaun beserta semua pasukannya.
Meski begitu, sejumlah ulama juga berpendapat kalau Firaun sebenarnya bukan seorang kafir.
Salah satunya ulama Nahdlatul Ulama Kiai Husein Ilyas yang menyebut kalau Firaun sebenarnya termasuk hamba yang mukmin dan muslim. Akan tetapi mati dalam keadaan su’ul khatimah atau kondisi terburuk.
“Kata Fir artinya menjauh, 'aun artinya pertolongan Gusti Allah swt. Manusia yang tidak mau ditolong oleh Allah disebut Firaun. Kalau dilihat dari Al Quran apakah Firaun kafir? Jawabannya tidak,” jelas Kiai Husein dikutip dari situs resmi NU Online.
Pengasuh Pesantren Al Misbhar, Karangnongko, Mojokerto itu menjelaskan, Firaun termasum muslim karena ketika hendak tenggelam mengucapkan aamantu yang berarti "saya beriman".
Tapi, tidak diteruskan sampai annahu laailaaha illaa banii israail wa ana minal muslimin, karena Malaikat Jibril tidak rela jika Fir'aun menjadi muslim.