Suku Tengger menyebut edelweis sebagai tana layu yang berarti tidak layu. Dari sinilah akhirnya edelweis kerap disebut sebagai bunga badai.
Leliwet, Karo, Entas-Entas, dan Kasada merupakan beberapa upacara yang akan menggunakan edelweis sebagai sesajen.
2. Ditemukan lebih dari 200 tahun yang lalu
Keberadaan bunga edelweis di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Georg Karl Reinwardt, seorang naturalis bekebangsaan Jerman yang kala itu sedang berada di Gunung Gede.
Penemuan pertama itu telat terjadi di tahun 1819 atau lebih dari 200 tahun lalu.
3. Tumbuh hingga 4 meter
Di pegunungan yang subur, edelweis bisa tumbuh hingga empat meter. Terdapat salah satu jenis edelweis yang bisa tumbuh sampai delapan meter di atas permukaan tanah dengan bagian batang atas yang mencapai satu meter.
Edelweis sendiri mampu bertahan hidup hingga 10 tahun. Namun karena ulah oknum nakal, bunga ini bisa mati lebih cepat.
Itu tadi beberapa fakta dan mitos bunga edelweis yang mungkin belum anda ketahui.
Baca Juga: Panitia Event Motor Trail Ranca Upas Minta Maaf, Netizen: Minta Maaf Kayak Anak SD!
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri