Namun, ahli perilaku neuroendokrinologi dari University of Michigan, AS, Sari van Anders, menyatakan bahwa hasrat untuk berhubungan intim dan masturbasi merupakan dua hal yang berbeda.
Hasrat atau libido bisa muncul karena berbagai faktor sebagai berikut:
- Adanya fantasi, dorongan, dan perilaku yang berulang dan intens.
- Merasa terdorong untuk melakukan perilaku seksual tertentu.
- Tidak berhasil mencoba mengurangi atau mengendalikan fantasi, dorongan, atau perilaku seksual.
- Menggunakan masturbasi atau hubungan intim sebagai pelarian dari masalah lain, seperti kesepian, depresi, kecemasan, atau stres.
- Terlibat dalam perilaku seksual yang memiliki konsekuensi serius, seperti potensi untuk menularkan penyakit kelamin, kehilangan hubungan penting, masalah di tempat kerja, ketegangan keuangan, atau masalah hukum.
- Mengalami kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan stabil.