Sebaliknya, perilaku seksual sesama jenis tampaknya dipengaruhi oleh ratusan atau ribuan gen, masing-masing dengan efek kecil.
Penelitian sebelumnya juga menemukan orang-orang dengan penanda ini lebih terbuka terhadap pengalaman baru, lebih mungkin menggunakan mariyuana, dan berisiko lebih tinggi untuk penyakit mental seperti depresi.
"Orang LGBTQ mungkin lebih rentan terhadap penyakit mental karena tekanan sosial," catat para peneliti dalam studinya yang diterbitkan pada situs Science.
Peneliti lain memperingatkan bahwa temuan ini dibatasi oleh fakta bahwa seseorang yang memiliki pengalaman seks sesama jenis dihitung sebagai nonheteroseksual meski hanya satu kali dilakukan. Padahal, pengalaman yersebut bisa saja karena seseorang ingin mencoba pengalaman baru daripada orientasi seksual, kata Dean Hamer, pensiunan ahli genetika dari National Institutes of Health di Bethesda, Maryland.