Suara.com - Saat melihat nasi kucing, banyak orang yang langsung berpikir mengapa porsinya sangat kecil. Tidak heran jika banyak orang yang merasa tidak cukup jika hanya makan satu porsi di angkringan.
Rupanya ada alasan tersendiri mengapa porsi kucing dari dulu sampai sekarang tetap masih kecil begitu. Penasaran?
Kenapa Nasi Kucing Porsinya Kecil?

Mengutip dari laman Wikipedia, nama nasi kucing sendiri memang diambil dari ukuran bungkus nasi yang kecil. Namun apa alasan bungkus nasi dibuat kecil? Berikut beberapa penyebabnya.
Kemampuan daya beli zaman dahulu
Nasi kucing sudah ada sejak jaman dahulu di mana kemampuan membeli banyak orang masih cukup rendah. Oleh karena itu, nasi ini dibuat dengan porsi kecil sehingga harganya pun murah.
Tak heran jika sampai saat ini, nasi kucing yang banyak tersedia di angkringan bisa menjangkau semua kalangan.
Mengurangi pemborosan
Ini juga bisa jadi salah satu alasan mengapa porsi nasi kucing sampai saat ini masih tetap kecil. Pasalnya, kadang kala kita tidak benar-benar merasa lapar tetapi tetap ingin makan. Dalam kondisi seperti ini, Anda bisa menjadikan nasi kucing sebagai andalan.
Baca Juga: Suka Kulineran, 4 Zodiak Ini Malah Paling Sering Alami Alergi Makanan
Mengontrol porsi
Di samping penghematan, nasi kucing juga membantu dalam mengontrol porsi makan. Porsi makanan ini sangat cocok untuk orang-orang yang ingin menjaga asupan kalori atau mereka yang hanya ingin mengambil sedikit makanan untuk merasa kenyang.
Makan cepat
Di kota-kota besar atau daerah dengan gaya hidup yang sibuk, nasi kucing memberikan opsi praktis dan cepat bagi mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk makan.
Dengan porsi kecil, Anda bisa makan lebih cepat dan langsung melanjutkan aktivitas. Opsi ini tentu sangat cocok untuk Anda yang selalu merasa belum makan kalau belum pakai nasi.
Tradisi dan kebiasaan