Seorang pelajar sekolah dasar (SD) di Kota Sukabumi, Jawa Barat menjadi korban perundungan (bullying) rekan sekolahnya. Akibatnya, tangan kanan korban yang masih duduk di bangku kelas 3 SD tersebut mengalami patah tulang.
Bahkan diketahui, berdasarkan unggahan dari akun X (Twitter) @seeksixsuck menyebutkan bahwa perundungan tak hanya dilakukan oleh sesama anak tetapi juga melibatkan orang tua pelaku. Orang tua pelaku turut menyiksa siswa SD swasta berinisial L (9) tersebut hingga mengalami patah tulang.
Tak hanya itu, pengacara Mellisa Anggraini melalui akun X @MellisA_AN juga menjelaskan kronologi dan fakta-fakta terkait dengan kasus kekerasan terhadap anak di Sukabumi tersebut.
Lantas, seperti apakah fakta anak SD di Sukabumi dibully sampai patah tulang? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
1. Orang Tua Pelaku Diduga Berpengaruh
Orang tua pelaku diduga merupakan orang yang memiliki pengaruh di Sukabumi. Orang tua pelaku disebut-sebut merupakan pemilik sebuah rumah sakit yang ada di Sukabumi, pemilik bengkel, dan bisnis lain.
Dengan pengaruh yang dimilikinya tersebut, orang tua pelaku diduga ikut serta menyiksa L setelah L dibully oleh anaknya di sekolah.
2. Pihak Sekolah Diduga Tutupi Kasus
Pihak sekolah disebut-sebut turut serta untuk menutupi kasus ini karena orang tua dari pelaku merupakan orang yang berpengaruh di Sukabumi. Bahkan, saat kejadian, guru-guru di sekolah tersebut diduga membiarkan L dibully dan hanya berdiam diri.
Baca Juga: Viral Bocah SD di Sukabumi Diduga Dibully sampai Patah Tulang, Ortu Pelaku Disebut Ikut Siksa Korban
Tak hanya itu, pengacara Mellisa Anggraini menambahkan bahwa setelah lengan L patah, alih-alih membawa L ke rumah sakit, guru-guru tersebut malah menyusun siasat dan kronologi yang akan disampaikan kepada orang tua L. Bahkan, orang tua pelaku datang terlebih dahulu dibanding orang tua L sendiri.