Suara.com - Tom Lembong beberapa waktu lalu menjadi trending topik di media sosial X, lantaran namanya disebut saat Debat Cawapres pada Minggu, 21 Januari 2024 lalu. Mantan menteri Jokowi ini menjadi sorotan usai bergabung dalam tim sukses pasangan calon nomor 1 (AMIN), Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Ini dia jejak karier Tom Lembong.
Pria yang memiliki nama lengkap Thomas Trikasih Lembong ini merupakan mantan Menteri Perdagangan yang menjabat sejak tanggal 12 Agustus 2015. Dalam debat Cawapres kedua, namanya beberapa kali disebut oleh calon wakil Presiden atau Cawapres nomor urut 02 Gibran
Rakabuming Raka.
Gibran tercatat menyebutkan nama Tom Lembong sebanyak dua kali. Pada awalnya, dia mengangkat isu tentang Lithium Ferro Phosphate (LFP) ketika menyampaikan pertanyaan ke cawapres nomor urut 01 Cak Imin. Gibran menyebutkan tim sukses paslon nomor urut 1 kerap bicara tentang LFP. Dia menanyakan apakah paslon nomor 1 tersebut antinikel.
"Paslon nomor 1 dan timsesnya sering gaungkan LFP, lithium ferro phosphate. Saya enggak tahu ini pasangan nomor 1 ini antinikel apa gimana," ujar Gibran dalam Debat Cawapres Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Minggu (21/1).
Kemudiam, nama Tom Lembong kembali disebut oleh Gibran ketika dirinya membantah jawaban Muhaimin Iskandar. Putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu menyebut bahwa pertanyaan Cak Imin sudah jawab.
“Tadi kan sudah saya jawab. Mungkin Gus Muhaimin tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya. Mungkin dapat contekan dari Pak Tom Lembong, ya,” timpal Gibran.
Setelah ditelusuri, Tom Lembong yang namanya disebut Gibran dalam debat Cawapres dulunya adalah sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi. Ia dikenal sebagai sosok di balik penulisan pidato Jokowi yang sangat ikonik. Lantas, seperti apa rekam jejak Tom Lembong?
Rekam Jejak Tom Lembong
Tom Lembong lahir pada tanggal 4 Maret 1971. Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) tersebut saat ini dikenal sebagai wirausahawan dan investor asal Indonesia.
Tom sapan akrabnya, menempuh pendidikan di SMP dan SD Regina Pacis Jakarta. Ia lalu meraih gelar sarjananya dalam bidang Arsitektur Perkotaan dari Universitas Harvard di tahun 1994.
Selesai menyelesaikan pendidikannya, Tom Lembong memulai kariernya di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapore) Pte. Ltd pada 1995. Melansir laman International Institute for Strategic Studies (IISS), ia lantas beralih menjadi bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari tahun 1999 sampai 2000.
Dalam periode tahun 2000-2002, Tom Lembong memperoleh kepercayaan untuk menduduki jabatan sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Kala itu, BPPN juga beroperasi di bawah koordinasi Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia dengan menggaunhkn misa rekapitalisasi dan merestrukturisasi dalam sektor perbankan Indonesia setelah terjdinya Krisis Keuangan Asia pada tahun 1998.
Selesai periode itu, Tom Lembong kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Farindo Investments pada tahun 2002 sampai 2005. Lalu di tahun 2006, dia membentuk Quvat Management Pte. Ltd, sebuah dana ekuitas swasta serta menjabat sebagai, Chief Executive Officer, dan Managing Partner.
Setelah itu pada tahun 2012 hingga 2014, Tom Lembong tercatat menduduki jabatan sebagai presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex).