Namun sebagai gambaran, uang pangkal di Binus School Simprug, Jakarta Selatan sendiri mencapai Rp 105.000.000 untuk tahun akademik 2015-2016. Biaya ini dapat dicicil dua kali, pertama Rp 63.000.000 dan kedua Rp 42.000.000.
Selain itu, orang tua siswa juga perlu membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sebesar Rp 8.700.000 per bulan. Biaya tersebut mencakup semua biaya sekolah dan akses ke seluruh fasilitas sekolah mulai dari buku pelajaran, buku tulis, buku harian, buku pelajaran, internet, dan folder siswa.
Meskipun begitu biaya ini belum termasuk kegiatan ekstrakurikuler, bahan seragam, alat tulis dan makanan. Sehingga jika anak ingin ikut suatu ekstrakurikuler harus mengeluarkan uang lagi.
Kronologi Kasus Perundungan Jadi Viral
Kasus dugaan bullying oleh siswa Binus Internasional School Serpong terjadi di salah satu warung dekat sekolah. Diduga lebih dari satu orang menjadi pelaku sehingga menyebabkan sebagian tubuh korban mengalami memar dan luka bakar.
Kasus ini menjadi perbincangan hangat setelah viral di media sosial, pada Senin pagi (19/2/2024). Sementara itu, kegiatan sekolah di Binus School Serpong masih diadakan.
Tidak ada keamanan ekstra, tetapi personel keamanan sekolah tidak mengizinkan media masuk atau bertemu dengan manajemen. Alasan larangan ini sesuai dengan instruksi manajemen. Awak media hanya diperbolehkan mengamati, memotret, atau merekam video dari pintu masuk dan area luar sekolah.
Hingga Senin sore, postingan mengenai kejadian perundungan tersebut telah dilihat setidaknya 1,8 juta kali. Postingan tersebut menyebutkan bahwa bullying dilakukan oleh sekelompok siswa senior terhadap anggota baru yang akan bergabung dengan Geng Tai.
Diduga bahwa "anggota baru" diminta untuk membeli makanan dan mengalami kekerasan fisik dan verbal. Saat ini penyidik masih mengumpulkan bukti sesuai prosedur yang berlaku.
Baca Juga: Vincent Rompies Ngeluh Anaknya Suka Membantah, Desta: Berkaca Pada Diri Lu
Demikian itu informasi profil Binus School Serpong yang menjadi sorotan setelah kasus perundungan anak Vincent mencuat ke publik.
Kontributor : Mutaya Saroh