Usahakan untuk menghindari hal-hal yang berisiko seperti pergaulan malam. Cobalah lakukan kegiatan positif dengan keluarga maupun teman yang baik. Hal itu akan membantu cegah adanya penggunaan narkoba.
![Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez jelang diperiksa kesehatan usai ditangkap atas kasus narkoba, Polres Metro Jakarta Barat, Sabtu (11/5/2024) [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/05/11/89364-epy-kusnandar-dan-yogi-gamblez.jpg)
Bahaya Penggunaan Ganja
Penggunaan ganja memiliki pengaruh yang buruk terhadap kesehatan fisik maupun psikis (mental). Dari segi fisik ganja dapat menyebabkan kanker paru karena asap ganja mengandung banyak karsinogen sama dengan asap tembakau.
Dikutip dari laman Badan Narkotika Nasional (BNN), ganja dapat memengaruhi saluran pernapasan. Hal ini dapat membuat adanya radang di saluran napas. Para pengguna ganja juga bisa alami masalah napas seperti peningkatan hambatan jalan nafas, hiperinflasi paru, bronkitis kronis daripada bukan perokok, peningkatan tingkat infeksi pernafasan, dan pneumonia.
Selain masalah pernapasan, ganja juga bisa sebabkan masalah untuk penyakit kardiovaskular. Para pengguna berisiko alami infark miokard (serangan jantung), stroke, dan serangan iskemik transien sehingga alami stroke ringan yang disebabkan karena terganggunya aliran darah ke otak dalam waktu yang singkat.
Mereka yang gunakan ganja juga bisa berdampak pada fungsi kognitifnya. Hal ini membuat pengguna ganja alami defisit dalam pembelajaran verbal, penurunan daya ingat (memori) dan perhatian.
Tak hanya sekadar fisik, mereka yang gunakan ganja juga berisiko alami masalah mental. Pengguna ganja berisiko alami gangguan bipolar, depresi, kecemasan dan psikotik. Jika dampak tersebut semakin parah, ganja juga bisa membuat penggunanya lakukan bunuh diri.