Dalam pembelaannya, Risma mengaku dirinya mencoba untuk menstimulasi anak tunarungu tersebut. Alasannya, kata Risma, anak-anak tunarungu kerap menjadi korban pelecehan seksual karena tidak mampu meminta tolong.
Rangkap jabatan Wali Kota dan Menteri
Saat ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Sosial, Risma sendiri masih aktif menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Ia diketahui masih aktif menjabat sebagai Wali Kota Surabaya hingga hari pelantikannya pada 23 Desember 2020.
Sontak, situasi Risma yang rangkap jabatan sebagai menteri dan wali kota ini langsung dikritik. Setelah besarnya tekanan, Presiden Jokowi akhirnya turun tangan, serta mengatakan telah menunjuk Plh. Walikota Surabaya usai pelantikan Risma.
Temui gelandangan di daerah elit Jakarta
Kontroversi Risma selanjutnya terjadi ketika ia menemui beberapa gelandangan di daerah perkantoran elit Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, pada 2021 lalu. Dalam video yang beredar, Risma mengajak gelandangan itu ke balai sosial untuk dibina.
"Ikut saya ya Pak, nanti saya carikan balai atau tempat menampungan. Nanti bapak ada temannya banyak, masih bisa mulung juga. Saya bantu juga cari kerjaan, supaya bisa makan, supaya bisa tidur, enggak kehujanan disini," ujar Risma.
Sontak video itu ramai disorot karena dinilai janggal. Bukan tanpa alasan, kawasan Sudirman-Thamrin memang tergolong kawasan elit. Oleh sebab itu, banyak pihak yang mengaku tidak pernah bertemu gelandangan di daerah tersebut. Risma pun dinilai hanya membuat pencitraan.
Tegas tolak konsep panti jompo
Kontroversi terbaru terkait pernyataan Risma yang menolak konsep panti jompo. Hal ini langsung menuai banyak kecaman. Pasalnya, Risma menyebut panti jompo tidak sesuai budaya Indonesia dan meminta anak muda untuk bersama-sama merawat lansia.