Mengenal Silsilah Keluarga 9 Naga, Circle Konglomerat yang Disinggung Bobby Saputra

Kamis, 06 Juni 2024 | 20:59 WIB
Mengenal Silsilah Keluarga 9 Naga, Circle Konglomerat yang Disinggung Bobby Saputra
Silsilah Keluarga 9 Naga (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bobby Saputra, tokoh bisnis muda yang dikenal dengan kepemilikannya di berbagai sektor, mengungkap pernyataan menarik bahwa salah satu grup perjudian terbesar di Indonesia, 9 Naga, merupakan paman-pamannya. Hal ini lantas membuat silsilah keluarga 9 Naga banyak dicari. 

Selain mengaku keponakan 9 Naga, Bobby juga membuat gebrakan dengan mengungkap posisinya sebagai orang terkaya kedua di Indonesia dibawah ayahnya. Pernyataan ini pun menambah kontroversi pada kisah keluarga besar Saputra yang selama ini banyak menjadi sorotan publik. 

Pengakuan Bobby tentang posisinya dalam daftar orang terkaya di Indonesia dan hubungannya dengan 9 Naga langsung menciptakan atensi di kalangan masyarakat. Banyak yang penasaran dengan silsilah keluarha, latar belakang bisnis dan kekayaan 9 Naga. 

Silsilah Keluarga 9 Naga 

Silsilah keluarga '9 Naga' sampai saat ini masih menjadi misteri. Meskipun sering terdengar, tak ada satu orang pun yang bisa mengonfirmasi tentang keberadaan kelompok konglomerat tersebut, termasuk orang-orang di dalamnya. Sebab, keberadaan 9 Naga ini disebut hanyalah istilah, bukan kelompok usaha maupun organisasi. Alhasil timbul berbagai spekulasi tentang siapa saja sosok 9 Naga ini. 

Jejak awal 9 Naga ini setidaknya ada sejak masa Orde Baru. Kala itu, 9 Naga atau yang dikenal dengan 'Gang of Nine' berkonotasi negatif bahkan dicap kelompok yang seram. 

Mengutip investigasi Tempo dengan judul "Mafia Bisnis" Tommy Winata (2020, hlm 12), 9 Naga atau Gang of Nine merupakan sekelompok orang yang menguasai bisnis remang-remang, mulai dari judi, obat bius, hingga tindak penyelundupan. 

Disebutjan bahwa, mereka mempunyai bekingan yabg kuat hingga membuat sepak terjangnya tak bisa tersentuh untuk terus memuluskannya bermain dalam bisnis gelap. Akan tetapi, tidak diketahui secara pasti siapa orang-orang di dalamnya. 

Seiring berjalannya waktu, 9 Naga mempunyai konotasi yang cenderung netral, yaitu sebutan untuk para pengusaha penguasa ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru. Sebutan itu merupakan hasil simbiosis mutualisme antara sesama penguasa. Sebutan ini terus bertahan hingga Orde Baru runtuh. 

Tak diketahui secara pasti siapa saja sebenarnya sosok 9 naga. Berbagai nama pun bermunculan, bila mengacu pada investigasi Tempo (hlm. 94), berikut beberapa pengusaha yang disebut kelompok 9 Naga: 

1. Dato’ Sri Tahir 

Dato Sri Tahir adalah pendiri dari Grup Mayapada. Dato’ Sri Tahir mempunyai nama lain yaitu Ang Tjoen Ming. Ia lahir di Surabaya pada 26 Maret 1962 silam. Dato Sri Tahir merupakan menantu dari Mochtar Riady, pemilik Lippo Group. 

Perjalanan kariernya bisa dibilang terjadi tanpa direncanakan. Saat itu, Tahir terlilit hutang lebih dari US$10 juta, kemudian sang mertua menawarkan untuk menjalankan salah satu bisnisnya, yakni perusahaan garmen untuk dikelola supaya bisa melunasi hutang di bank. 

Disebutkan bahwa Dato’ Sri Tahir bukanlah seseorang yang berasal dari kalangan keluarga kaya. Ayahnya hanya seorang juragan becak kala ia masih kecil dulu. Satu hal yang terbilang l mengesankan, Tahir menjadi satu-satunya orang di Indonesia yang audah menandatangani giving pledge. 

Hal ini menjadi kampanye yang menyatakan seseorang bersedia menyumbang sebesar 50 persen hartanya untuk dikembalikan kepada masyarakat. Diketahui, Tahir memiliki kekayaan sebesar US$ 4,1 miliar. 

2. Anthony Salim 

Anthony Salim adalah anak dari Soedono Salim, pendiri Salim Group. Anthony Salim mewarisi kekayaan Salim Group saat ia telah menyelesaikan pendidikannya dari North East Surrey College of Technology, Inggris. 

Kala itu tengah terjadi imbas krisis moneter tahun 1998 hingga membuat Salim Group dinyatakan bangkrut. Anthony Salim yang baru saja mewarisi perusahaan ini terbilang tak bisa santai menjalankan perusahaannya. Ia pun harus bekerja keras untuk membangkitkan perusahaannya itu. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI