Gara-gara Marshel Widianto Maju Pilkada, Deddy Corbuzier Singgung IQ Orang Indonesia: Itu Asian Value Bos!

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 03 Juli 2024 | 10:05 WIB
Gara-gara Marshel Widianto Maju Pilkada, Deddy Corbuzier Singgung IQ Orang Indonesia: Itu Asian Value Bos!
Deddy Corbuzier. [Instagram/mastercorbuzier]

Suara.com - Deddy Corbuzier ikut mengomentari pencalonan Marshel Widianto sebagai calon wakil wali kota Tangerang. Menurutnya, rencana Marshel maju Pilkada 2024 adalah bentuk asian value.

Hal ini dikatakan Deddy saat berbincang dengan Pandji Pragiwaksono di akun podcast miliknya. Tak cuma menyebut asian value, Deddy juga membahas rata-rata IQ orang Indonesia dan mengaitkannya dengan pencalonan Marshel.

"Marshel Widianto itu (wujud) asian value bos," kata Deddy di hadapan Pandji.

Pernyataan itu sempat membuat Pandji bingung. Sang komika lantas menanyakan ke Deddy mengapa pencalonan Marshel disebut asian value.

"Lha kok asian value? Kenapa asian value?" tanya Pandji.

Tanpa basa-basi, Deddy langsung menyebut rata-rata IQ rakyat Indonesia yang dinilai rendah.

"(Pencalonan Marshel Widianto) kan mewakilkan IQ rata-rata orang Indonesia 70 sampai 80, bos," kata Deddy.

Panji Pragiwaksono saat berbicara di channel Close the Door milik Deddy Corbuzier. [deddy corbuzier/YouTube]
Panji Pragiwaksono saat berbicara di channel Close the Door milik Deddy Corbuzier. [deddy corbuzier/YouTube]

Kata-kata Deddy itu langsung membuat Pandji kaget. Bahkan Pandji sempat ketar-ketir gegara pernyataan yang menyinggung masyarakat Indonesia tersebut.

"Gila lo, jangan gila lo," sahut Pandji.

Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Skakmat Deddy Corbuzier soal Undang Prabowo di Masa Tenang

Namun, Deddy menegaskan bahwa ia tak sembarang bicara. Ia mengatakan bahwa pernyataannya itu berdasarkan hasil riset.

"(IQ rakyat Indonesia 70-80) itu by riset bro, by riset, by riset. Bukan omongan gue. By riset," tegas Deddy.

Sementara itu, Pandji memiliki pandangan berbeda dari Deddy. Menurutnya, calon pemimpin haruslah orang terbaik dari masyarakat.

"Kalau jadi pemimpin harusnya yang terbaik dari kita dong," tandas Pandji.

Tetapi Deddy lagi-lagi memberikan opini lain. Ia menegaskan bahwa calon pemimpin Indonesia itu menggambarkan rata-rata kehidupan masyarakatnya. Tak terkecuali pencalonan Marshel.

"Itu cara yang sama, (calon pemimpin) yang sama, yang merasakan rakyat kecil," ucap Deddy.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI