Suara.com - Misoa alias mie panjang umur merupakan akulturasi budaya antara Indonesia dan Tiongkok, sehingga disebut sebagai kuliner atau hidangan peranakan.
“Kuliner peranakan sudah lama menjadi bagian dari budaya kita. Beberapa tahun lalu, saya dan isri saya, Mbak Nur, pernah berbisnis restoran peranakan, dan ternyata banyak peminatnya. Kita, orang Indonesia, secara alami menyukai mi, dan kuliner ini sudah menjadi bagian dari budaya kita,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat Grand Opening Misoa Story di Kawasan Pasaraya Blok M, Jakarta, beberapa Waktu lalu.
Oleh karena itu Menparekraf berharap Kehadiran Misoa Story dapat memperkaya pengalaman kuliner bagi para wisatawan yang berkunjung ke Blok M, terutama di tengah transformasi kawasan ini yang semakin inovatif dan modern.
Lebih lanjut ia mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan Blok M yang terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman.
Dari hadirnya ruang kreatif seperti M Bloc Space hingga fasilitas transportasi terintegrasi seperti MRT, Blok M telah menjadi salah satu destinasi favorit bagi masyarakat urban, khususnya generasi milenial dan Z.

“Kawasan Blok M terus bertransformasi, dan kini kuliner menjadi daya tarik utamanya. Misoa Story melengkapi pengalaman kuliner di Pasaraya Blok M dengan keunikan hidangan mi peranakan yang penuh cita rasa dan sejarah,” kata Sandiaga.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa Pasaraya Blok M kini dikenal sebagai “melting pot” bagi generasi muda. Dengan hadirnya berbagai jenis kuliner kreatif dan inovatif, banyak makanan di kawasan ini yang viral di media sosial, membuat masyarakat rela antre panjang demi menikmati hidangan yang menggoda lidah sekaligus memikat secara visual.
Sandiaga juga menegaskan bahwa sektor kuliner memiliki peran penting dalam menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif.
Pada 2022, subsektor kuliner berhasil menyumbang sebesar Rp519 triliun atau 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif yang mencapai Rp1.280 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja hingga 13 juta orang.
Baca Juga: 3 Sate Legend Kebanggaan Warga Jaksel, Gen Z Harus Coba
“Dengan kontribusi yang begitu besar, kita harus terus mendorong subsektor kuliner untuk berinovasi, berkelanjutan, dan mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia,” jelas Sandiaga.
Sementara itu, Direktur Utama Pasaraya Blok M, Medina Latief, mengungkapkan harapannya agar Misoa Story di Blok M dapat menjadi flagship store bagi usaha kuliner lainnya.

Ia juga menyoroti keberanian generasi muda Indonesia dalam berbisnis tanpa perlu mengandalkan brand besar atau waralaba internasional.
“Saya bangga melihat kreativitas anak-anak muda Indonesia yang berani berbisnis sendiri. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak memerlukan dukungan dari brand besar untuk sukses. Misoa Story adalah contoh nyata bahwa generasi milenial dan Z mampu membangun bisnis yang sukses,” kata Medina.
Owner Misoa Story, Laja Lapian, mengungkapkan bahwa selain di Blok M, restoran misoa-nya juga hadir di beberapa lokasi lain seperti Fresh Market Emerald Bintaro, Space Pondok Gede, dan BSD Intermida.
“Kami bersyukur kini hadir di Blok M, meramaikan deretan kuliner viral di kawasan ini. Di sini kami juga menghadirkan lebih banyak varian menu dan kami telah mendapatkan sertifikasi halal untuk semua menu kami,” ungkapnya.