Bahaya Terjebak FOMO di Media Sosial, Bisa Ganggu Kesehatan Mental?

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:51 WIB
Bahaya Terjebak FOMO di Media Sosial, Bisa Ganggu Kesehatan Mental?
Ilustrasi media sosial (Pexels/Lisa Fotios)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Fenomena FOMO dan Konsumsi Berlebihan

FOMO mendorong banyak orang untuk terlibat dalam berbagai tren demi menjaga citra sosial mereka di media sosial. Padahal, hal ini sering kali tidak mendukung kebutuhan prioritas individu, tetapi hanya menuruti keinginan sekunder. Fenomena ini menciptakan gaya hidup konsumtif yang tidak sehat, dan pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.

Pemanfaatan media sosial yang berlebihan juga membuat penggunanya lebih rentan terkena gangguan kecemasan. Membandingkan kehidupan pribadi dengan orang lain yang terlihat lebih bahagia atau sukses di media sosial kerap menimbulkan perasaan tidak puas dan rendah diri.

Solusi untuk Kesehatan Digital

Kaspersky, perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, memberikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental di era digital. Salah satunya adalah dengan mengatur privasi akun media sosial secara lebih bijak. Menyesuaikan siapa yang dapat melihat unggahan kita dapat mengurangi interaksi yang tidak diinginkan dan menjaga keamanan informasi pribadi.

Selain itu, warganet disarankan untuk hanya terhubung dengan orang-orang yang dikenal secara pribadi agar terhindar dari risiko penipuan atau konten berbahaya. Melaporkan aktivitas mencurigakan dan cyberbullying juga penting untuk menjaga lingkungan daring yang lebih aman dan positif.

Menghadapi fenomena seperti gantungan kunci Labubu yang viral, warganet diingatkan agar tidak terjebak dalam budaya konsumtif yang dipicu oleh FOMO. Mengelola penggunaan teknologi digital dan media sosial dengan bijak adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan di era modern.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI