UI tangguhkan gelar doktor
Polemik status gelar doktor Bahlil ini memicu keresahan di dunia akademisi. Puncaknya, desakan masyarakat terhadap pihak UI selaku pemberi gelar akademik semakin menjadi-jadi. Apalagi, banyak dari mereka yang cerita betapa sulitnya meraih gelar doktor.
Setelah hampir 1 bulan menimbulkan polemik, pihak UI akhirnya mengumumkan penangguhan kelulusan Bahlil sebagai mahasiswa program doktor. Selanjutnya, UI juga akan menggelar sidang etik.
Tak main-main, penangguhan ini melibatkan empat organisasi UI sekaligus. Mereka adalah Majelis Wali Amanat (MWA), Rektorat, Dewan Guru Besar (DGB), dan Senat Akademika (SA).
Gegara Bahlil, UI tutup penerimaan program doktor SKSG
Pihak UI akhirnya mengaku telah melakukan kesalahan dari pihak internal. Atas kesalahan ini, UI meminta maaf akibat buruknya penanganan masalah akademik dan etika sehingga memicu keresahan di masyarakat.
"Universitas Indonesia meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan terkait BL (Bahlil), mahasiswa Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG)," demikian isi nota dinas UI.
"UI mengakui bahwa permasalahan ini, antara lain bersumber dari kekurangan UI sendiri dan tengah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya baik dari segi akademik maupun etika," sambung nota tersebut.
Pihak UI juga berjanji melakukan evaluasi. Hal ini dibuktikan dengan menutup sementara penerimaan mahasiswa program doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG)
Baca Juga: 5 Fakta Gelar Doktor Bahlil Lahadalia Ditangguhkan UI: Menteri ESDM akan Perbaiki Disertasi
Selanjutnya, nasib gelar doktor Bahlil bakal ditentukan UI dalam gelar sidang etik. Tepatnya apakah gelar itu layak atau tidak diberikan ke menteri Prabowo Subianto tersebut.
Respons santai Bahlil
Penangguhan gelar doktor direspons santai oleh Bahlil. Menurutnya, penangguhan gelarnya hanyalah penundaan wisuda yang akan digelar pada Desember 2024 mendatang.
"Kalau disitu (surat nota dinas) yangsaya pahami bukan (gelarnya) ditangguhkan, tapi memang wisuda saya itu harusnya digelar Desember nanti. Saya kan dinyatakan lulus itu setelah yudisium, sedangkan yudisium saya kan Desember," ungkap Bahlil saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Meski demikian, Bahlil mengaku dirinya belum menerima surat resmi dari UI soal penangguhan gelarnya. Ia lantas meminta agar pihak UI bisa mengonfirmasi berita ini ke awak media.
Kontributor : Dea Nabila