Cerita Nurhayati Subakat Pendiri PT Paragon yang Tak Pernah Flexing Kekayaan: Tergerak oleh Ceramah Buya Hamka

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 31 Januari 2025 | 12:11 WIB
Cerita Nurhayati Subakat Pendiri PT Paragon yang Tak Pernah Flexing Kekayaan: Tergerak oleh Ceramah Buya Hamka
Potret Nurhayati Subakat. (Tangkapan Layar/Youtube Wardah Beauty)

Setelah mendengar ceramah tersebut, Nurhayati tergerak untuk membeli dua ekor kambing untuk berkurban. Ia merasakan keberkahan dan kemudahan dari Allah setelah melakukannya.

Ceramah tersebut menjadi pegangan hidupnya dalam menghadapi berbagai tantangan. Filosofi pengorbanan ini terus ia terapkan dalam menjalankan bisnisnya, baik dalam berinovasi maupun menghadapi kesulitan.

Peluncuran Merek Kosmetik Wardah

Pada tahun 1995, Nurhayati meluncurkan merek kosmetik halal pertama di Indonesia, Wardah. Produk ini dirancang khusus untuk muslimah yang ingin tampil cantik tanpa mengabaikan prinsip kehalalan.

Wardah mendapatkan penerimaan positif di pasar, terutama pada tahun 2009 saat tren hijabers mulai berkembang pesat di Indonesia. Kesuksesan Wardah semakin menguatkan posisi Nurhayati sebagai salah satu pelopor di industri kosmetik halal.

Pada tahun 2011, perusahaan yang awalnya bernama PT Pusaka Tradisi Ibu berubah menjadi PT Paragon Technology and Innovation untuk mengakomodasi pertumbuhan bisnisnya.

Kini, perusahaan tersebut menaungi berbagai merek, seperti Make Over, Emina, Kahf, dan Labore, dengan lebih dari 14.000 karyawan dan 43 pusat distribusi di Indonesia dan Malaysia.

Dedikasi Nurhayati dalam membangun bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan tetapi juga pada kebermanfaatan sosial telah diakui secara luas. Pada tahun 2018, ia masuk dalam daftar 25 Pebisnis Perempuan Paling Berpengaruh di Asia versi Forbes Asia. Kekayaannya yang diperkirakan mencapai Rp24 triliun adalah hasil dari kerja keras selama puluhan tahun.

Melalui Paragon Corp, Nurhayati juga aktif memberikan dampak sosial, mulai dari program pemberdayaan perempuan hingga pengembangan sumber daya manusia. Prinsip yang ia pegang teguh adalah bahwa bisnis harus memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Baca Juga: Mengenal 3 Owner 'Sesepuh' Skincare Lokal yang Anti Flexing: Viva sampai Sariayu

Demikianlah cerita Nurhayati Subakat yang terinspirasi ceramah Buya Hamka, yang menjadi bukti bahwa ketekunan, inovasi, dan keberanian untuk berkorban dapat membawa kesuksesan besar.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI