Remake dilakukan karena adanya permintaan dari penggemar, kemajuan teknologi, hingga memperbarui sudut pandang cerita agar lebih modern mengikuti tren atau perkembangan zaman.
Jadi, setiap aktor yang bermain dalam remake, hendaknya tetap mengikuti karakter dari tokoh yang sebelumnya, bukan membuat karakter baru.
Berbeda dengan reboot yang merupakan pembuatan ulang film dengan perubahan yang signifikan, termasuk dalam karakter dan alur cerita karena biasanya disesuaikan dengan audiens yang baru.
Salah satu contohnya adalah film "The Lion King" (2019) yang merupakan remake dari film animasi klasik Disney yang tayang pada tahun 1994.
Contoh lain adalah film "A Star is Born" (2018) yang pernah beberapa kali di-remake, di mana versi pertama rilis pada tahun 1937, kemudian tahun 1954, lalu tahun 1976, dan terakhir pada tahun 2018 yang diperankan oleh Lady Gaga dan Bradley Cooper.
Maka dari itu, wajar saja jika Abidzar dikritik oleh penikmat film, terutama penggemar drama Korea dan dianggap tidak mengerti konsep remake dalam industri perfilman.
Sebagai informasi tambahan, ada juga istilah remastered, yaitu proses perbaikan film lama dengan teknologi agar dapat dinikmati dengan kualitas yang lebih baik.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Pendidikan Mentereng Ika Natassa, Blak-blakan Sentil Abidzar Al-Ghifari