Jamaah sholat Jumat yang berbahagia, Bagaimana cara agar puasa kita memiliki kualitas yang baik? Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin Juz 1 halaman 234 mengatakan terkait kualitas puasanya orang-orang saleh, orang-orang yang berada pada tingkatan tertinggi, yakni puasa dengan menjaga telinga, mata, lisan, tangan, kaki, dan segenap anggota badan dari dosa. Puasa ini bisa dicapai dengan enam hal antara lain:
Pertama, menjaga mata dari memandang hal yang tercela, serta tidak memandang hal yang akan melalaikan hati dari dzikir kepada Allah SWT. Bulan Ramadhan menjadi momentum yang paling baik untuk menyibukkan pandangan kita dengan cara membaca Al-Qur’an, mengaji kitab kuning, serta mempelajari ilmu.
Kedua, menjaga lisan dari ujaran kebohongan, gibah, memaki, menghina dan segala bentuk permusuhan lainnya. Sebab bulan puasa adalah momentum untuk membiasakan diri berdzikir kepada Allah, membaca Qur’an, dan lebih baik diam daripada mengatakan hal yang tidak baik. Itu merupakan bentuk dari puasa lisan. Sebab menggunjing bisa merusak pahala puasa.
Ketiga, menjaga telinga dari mendengarkan hal-hal yang diharamkan Allah SWT. Sesuatu yang haram diucapkan, maka haram pula untuk didengarkan. Mumpung memasuki bulan puasa, mari kita gunakan telinga untuk mendengarkan hal yang bermanfaat, seperti mendengarkan ayat suci Al-Qur’an, pengajian, atau nasehat keagamaan. Hal tersebut dilkukan agar kita berkah dan mendapatkan pahala yang sempurna dari Allah SWT.
Keempat, menjaga anggota badan, mulai dari tangan, kaki, mata, telinga dan anggota tubuh lainnya dari melakukan hal-hal yang dilarang oleh syariat agama. Mari kita gunakan anggota tubuh kita untuk pergi ke masjid, musholla, madrasah, atau kajian agar kita terhindar perbuatan yang tercela.
Kelima, tidak makan berlebihan saat berbuka puasa, sebab Allah sangat membenci perut yang berisi makanan halal secara berlebihan. Makan berlebihan bertentangan dengan tujuan puasa, yaitu melemahkan dari godaan syaitan dan hawa nafsu, tujuan ini tidak bisa terwujud jika tanpa mengurangi porsi makan.
Keenam, saat berbuka puasa, sebaiknya perasaan hati memuat dua hal, antara lain yaitu takut siksa Allah dan selalu mengharapkan rahmat-Nya. Harapannya agar seseorang senantiasa bisa menjaga semangat ibadahnya, dan selalu istiqomah dalam beribadah kepada Allah SWT sehingga ia menjadi orang yang beruntung.
Jamaah shalat Jumat yang di tahmati Allah, Mengapa penting untuk menjaga kualitas berpuasa? Karena manusia yang cerdas merupakan manusia yang bisa menundukkan hawa nafsunya dan menabung amalan untuk kehidupan setelah kematian.
Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam kitabnya Mustadrok ‘ala Shahihain, juz 1, hlm 125:
Baca Juga: Viral Pria Buka Puasa di Makam Ibunda Sambil Menangis
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Artinya: “Orang yang cerdas adalah yang menundukkan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya tapi banyak berangan-angan atas (karunia) Allah.” (HR. Hakim).
Oleh sebab itu, bulan Ramadhan merupakan momentum terbaik bagi kita untuk menjaga kualitas puasa dengan berperilaku seperti malaikat dengan memperbanyak amal kebaikan serta menahan diri dari hawa nafsu yang tercela. Semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin.
جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Demikian contoh khutbah Jumat awal bulan puasa yang bisa menjadi inspirasi. Semoga ibadah puasa kita berjalan lancar dan diterima oleh Allah SWT.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari