"Agar tidak sulit, ajak anak berdiskusi sejak malam sebelumnya. Misalnya, ‘Besok kita sahur, ya, jadi harus bangun pagi.’ Bisa juga ajak anak membantu menyiapkan menu makan," katanya.
Jika anak sudah siap dan semangat untuk berpuasa, penting bagi orangtua untuk mengatur jam tidur agar anak lebih mudah dibangunkan pada dini hari.
Ayoe menyarankan agar orangtua mulai mengenalkan puasa kepada anak sejak usia empat tahun. Namun, bukan dengan mengharuskan anak berpuasa penuh, melainkan mengenalkan rutinitas seperti sahur dan menahan lapar serta haus hingga waktu berbuka.
Seiring bertambahnya usia, anak bisa diajak berpuasa setengah hari sebelum akhirnya mampu menjalankan puasa penuh.
"Sesuaikan dengan usia anak, jangan memaksakan. Jika dirasa kuat, anak bisa melanjutkan puasanya hingga berbuka," jelasnya.
Saat anak belajar puasa, ada kemungkinan mereka tergoda untuk berbuka sebelum waktunya. Untuk membantu mengalihkan perhatian, anak bisa diajak melakukan aktivitas menarik seperti bermain agar mereka lupa akan rasa lapar dan haus.
Selain itu, penting bagi orangtua untuk menciptakan suasana Ramadan yang menyenangkan. Misalnya, dengan melibatkan anak dalam shalat tarawih berjamaah atau menikmati buka puasa bersama keluarga di rumah.