Suara.com - Brand hijab dan pakaian muslim, Buttonscarves belakangan mendadak viral di media sosial. Pasalnya pemilik produk ini disebut-sebut memiliki kaitan dengan tersangka korupsi Antam.
"Kemarin Lace By Artkea (Atya Sardadi istri Kerry tersangka korupsi Pertamina, anak pengusaha minyak yang korup juga Riza Chalid)," tulis akun X @tlakharisma, dikutip Kamis (13/3/2025).
"Sekarang Buttonscarves (Linda Anggrea CEO-nya, bapaknya korupsi Antam)," imbuhnya.
Diketahui pemilik brand Buttonscarves adalah Linda Anggrea. Disebut punya kaitan dengan koruptor Antam, seperti apa sosok Linda Anggrea?

Sosok Linda Anggrea
Linda merupakan perempuan kelahiran Desa Sanglar, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau sekitar tahun 1992. Ia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sebelum membangun Buttonscarves, Linda sempat bekerja di Bank Indonesia sebagai Research Fellow pada tahun 2013. Ia juga sempat menjabat sebagai Asisten Manajer untuk PCPM Program selama satu tahun di BI.
Sudah mapan di Bank Indonesia, Linda malah memutuskan resign dan memutuskan membangun usaha hijab. Ide membangun usaha hijab muncul usai Linda pulang umrah.
Hingga pada tahun 2016, Buttonscarves didirikan. Ia ingin membuat model hijab yang cocok dan nyaman untuk dipakai di acara formal.
Baca Juga: Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
Mulanya Buttonscarves hanya menjual hijab secara daring, namun mulai memiliki gerai toko usai memiliki banyak peminat.
Kini Buttonscarves telah memiliki 40 toko yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Produk ini juga sudah memiliki 2 toko di Malaysia.
Seiring waktu, Buttonscarves juga tak hanya menjual hibab namun juga pakaian, parfum, sepatu, kosmetik, hingga tas.
Pernyataan Resmi Buttonscarves
Beberapa waktu belakangan, brand hijab Buttonscarves disorot usai sang pemilik, Linda Anggrea, diduga adalah anak dari salah satu tersangka kasus korupsi PT Antam.
Gara-gara hal ini, tak sedikit warganet yang kemudian buka suara soal kecurigaan mereka terhadap bisnis fesyen muslim wanita ini.
Beberapa bahkan terang-terangan menduga Linda terlibat dalam kasus korupsi tersebut, dan brand fashion muslim yang ia bangun merupakan hasil dari pencucian uang PT Antam.
Menanggapi rumor tersebut, pihak Buttonscarves pun merilis pernyataan resminya. Berikut selengkapnya, mengutip surat pernyataan yang diterima Suara.com, Jumat (14/2/2025).
"Buttonscarves menyatakan bahwa rumor yang mengaitkan kami dengan sebuah kasus korupsi di salah satu perusahaan milik negara merupakan fitnah yang tidak berdasar.
Buttonscarves sebagai bagian dari Modinity Group dibangun berdasar integritas dan kejujuran. Profesionalitas dan tata kelola yang baik merupakan fondasi perusahaan.
Berat hati kami untuk mengemukakan fakta yang akan meluruskan rumor karena terkait privasi founder kami ibu Linda Anggrea dan keluarganya. Namun, demi seluruh ribuan karyawan Buttonscarves serta BS Lady di seluruh Indonesia yang loyal mendukung kami, kami harus membuka fakta ini dan menjawab fitnah yang beredar.
Sejak usianya 6 tahun, founder kami, Linda Anggrea, dibesarkan oleh seorang single mother yang berusaha sendiri menafkahi anak dari kecil hingga menyelesaikan bangku sekolah. Sejak beliau bekerja sesudah lulus kuliah, beliau menjadi tulang punggung bagi ibunya.
Buttonscarves didirikan pada tahun 2016, berbekal tabungan pribadi ibu Linda sebesar Rp40 juta dari hasil bekerja, dan dengan tekad gigih untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga, beliau membesarkan Buttonscarves hingga menjadi seperti sekarang.
Ke depan, Buttonscarves akan terus menjalankan perusahaan dengan tata kelola yang baik sebagaimana yang kami pegang teguh selama ini. Kami berharap publik bisa menilai dengan lebih baik dan tidak terpengaruh oleh fitnah dari pihak yang tidak bertanggung jawab."

Demikian isi pernyataan resmi dari Buttonscarves terkait rumor yang beredar.