Nasi Goreng Disingkat Nasreng atau Nasgor? Begini Aturan Penyingkatan Secara Bahasa

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 21 Maret 2025 | 15:35 WIB
Nasi Goreng Disingkat Nasreng atau Nasgor? Begini Aturan Penyingkatan Secara Bahasa
Ilustrasi nasi goreng vegetarian. (Sumber: Shutterstock)

Suara.com - Publik dibuat mengernyitkan dahi ketika tahu ada beberapa orang yang berbeda cara menyingkat makanan nasi goreng.

Bukan cuma nasi goreng, bahkan nasi padang  hingga bakso goreng pun membuat warganet terbelah karena beda persepsi menyingkat.

Warganet di lini masa media sosial X (sebelumnya Twitter) kini terbagi menjadi dua kubu, yakni mereka yang setuju dengan singkatan nasi goreng menjadi nasgor dan kubu lain yang setuju dengan penggunaan nasreng.

"Nasgor ya tolong, bukan nasreng," bunyi salah satu cuitan warganet X di tengah perdebatan.

Sontak, seorang pengguna X yang merupakan seorang pegiat bahasa akademisi di bidang linguistik akhirnya angkat bicara. Sosok tersebut adalah penulis kondang Fauzan Al Rasyid.

Lantas, apa pendapat sosok ahli tersebut terkait singkatan nasgor dan nasreng?

Perspektif ahli linguistik terkait singkatan nasi goreng

Fauzan terlebih dahulu memaparkan bahwa masyarakat lebih umum mengenal singkatan nasgor ketimbang nasreng.

Hal itu dijelaskan lebih lanjut lantaran masyarakat, terutama masyarakat Indonesia cenderung lebih suka menyingkat dengan metode clipping.

Baca Juga: Tak Ada Salahnya Perkenalkan KBBI pada Anak seperti Belajar Bahasa Asing

Secara sekilas, baik singkatan nasgor maupun nasreng sah-sah saja di mata Fauzan.

"Pertanyaannya, mengapa dalam beberapa kasus, seperti nasi goreng, misalnya, ia lebih umum disingkat menjadi nasgor alih-alih nasreng, padahal bakso goreng bisa menjadi basreng (walau basgor ada juga, sih)," cuit Fauzan melalui akun pribadinya.

Namun, ada satu hal yang membuat masyarakat lebih cenderung memilih nasgor untuk menyingkat kata nasi goreng.

Hal tersebut tak lain adalah preferensi fonologis, atau bagaimana masyarakat memilih singkatan yang lebih enak dilafalkan.

Fauzan memaparkan bahwa setiap bahasa, seperti bahasa Indonesia memiliki kaidah fonologis tertentu.

Lebih lanjut dalam penjelasannya, Fauzan memberikan gambaran bahwa bahasa Indonesia memiliki aturan khusus dalam membunyikan kata-kata.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI