5. Film Indonesia Berjaya di Kancah Global
Dalam dua tahun terakhir, sebanyak 36 film Indonesia berhasil masuk ke festival film bergengsi seperti Venice, Berlinale, Tokyo, Rotterdam, dan Busan. Salah satu pencapaian terbaru adalah film produksi Maxstream Studios, Little Rebels Cinema Club, yang melakukan debut internasionalnya di 75th Berlin International Film Festival (Berlinale) setelah pemutaran perdananya di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada Desember 2024. Film ini mendapatkan perhatian khusus karena mengangkat tema sosial yang relevan dengan audiens global.
Selain itu, tiga proyek film Indonesia turut berpartisipasi dalam Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF) 2025 dan HKIFF Industry Project Market 2025, yaitu Pangku (On Your Lap) serta dua proyek dari Jakarta Film Week, First Breath After Coma dan Fly. Partisipasi ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi konsumen film internasional, tetapi juga pemain aktif dalam industri perfilman dunia.
Dengan kehadiran Indonesia Pavilion di HK FILMART 2025, industri film Indonesia semakin mengukuhkan eksistensinya di panggung global. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi sineas tanah air untuk terus berkembang dan berinovasi. Selain itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pelaku industri, menjadi kunci dalam mendorong film Indonesia agar lebih dikenal dan diapresiasi di kancah internasional.
HK FILMART 2025 menjadi bukti nyata bahwa industri film Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing dengan negara lain. Dengan semakin banyaknya film yang mendapatkan pengakuan dunia, Indonesia berpeluang untuk menjadi pusat industri film kreatif di Asia. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar film-film berkualitas dari Indonesia terus mendapat tempat di hati penonton glo