Selain itu, suasana spiritual di bulan Syawal sendiri dianggap masih terasa kuat, sehingga dapat menjadi waktu yang tepat untuk melaksanakan qadha Ramadhan. Sebagai pengingat, lafal niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal harus diucapkan dengan hati yang penuh dengan keikhlasan dan sesuai tuntunan syariat.
Ketentuan Pelaksanaan Qadha Puasa Ramadan
Dalam menunaikan puasa qadha Ramadhan, terdapat beberapa hal yang perlu umat Islam pahami. Berikut ini beberapa ketentuan terkait pelaksanaan qada puasa Ramadhan di bulan Syawal:
1. Membaca niat qada puasa Ramadhan (bisa dilakukan sejak magrib hingga sebelum subuh).
2. Qadha puasa Ramadan biss dilakukan secara berurutan atau terpisah. Akan tetapi, bila hari puasa Ramadhan yang ditinggalkan berurutan, maka sebaiknya dilunasi dengan berpuasa berurutan pula.
3. Qada puasa Ramadan dapat ditunda sebagaimana yang dilakukan oleh Aisyah RA: "Saya mempunyai kewajiban puasa bulan Ramadan yang tidak bisa saya mengqadanya, kecuali di bulan Syakban." (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Meski bisa ditunda, namun lebih baik dan afdal jika menyegerakan membayar puasa yang ditinggalkan, yaitu sejak satu hari setelah Idul Fitri hingga akhir Syakban.
5. Apabila ada orang yang sengaja tidak melunasi hutang puasa wajivnya hingga datang Ramadhan berikutnya, maka ia wajib untuk mengqada puasanya sekaligus membayar fidiah di tahun berikutnya sebagai bentuk hukuman atas kelalaiannya.
6. Bagi orang yang sudah meninggal dunia namun belum sempat membayar utang puasa Ramadahan, maka wajib dilunasi oleh keluarganya. Ada sebagian ulama yang berpendapat, dilunasi dengan membayar fidiah, ada pula kalangan lain yang berpendapat bahwa utang puasa bagi orang yang meninggal harus dibayar dengan cara diqadha keluarganya.
Demikian bacaan niat puasa qadha ganti Ramadhan di bulan Syawal yang penting bagi umat muslim. Agar tidak lalai, sebaiknya muslim segera membayar hutang puasa Ramadhan.
Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Bulan Syawal yang Membuat Jemaah Merenung
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari