Proses Pembekuan Sel Telur
Meskipun pembekuan sel telur merupakan proses yang bertahap, prosesnya jauh lebih mudah daripada yang dikira. Menurut Pardis Hosseinzadeh, prosesnya sama persis dengan fertilisasi in vitro, satu-satunya perbedaan adalah setelah pengambilan sel telur, sel telur tersebut disimpan alih-alih dibuahi.
Berikut prosedur singkatnya:
- Seorang wanita akan disuruh menyuntikkan sendiri dua hingga tiga obat hormon setiap hari selama 10-12 hari (seorang teman atau pasangan dapat membantu jika perlu), hal ini akan mendorong sekelompok sel telur untuk berkembang pada saat yang sama.
- Untuk melacak perkembangan sel telur selama periode ini, wanita tersebut juga akan menjalani 4-6 kali USG panggul dan pemeriksaan darah rutin.
- Setelah sel telur tersebut matang, langkah selanjutnya adalah prosedur pembedahan dengan panduan USG untuk mengambil sel telur. Prosedur rawat jalan ini memakan waktu 20-30 menit dengan anestesi.
- Seorang embriolog (seseorang yang terlatih untuk memeriksa sel telur dan embrio) akan memverifikasi bahwa sel telur tersebut matang, yang berarti memiliki potensi untuk dibuahi.
- Setelah telur dipanen, telur tersebut melalui proses vitrifikasi (metode memasukkan telur dengan cepat ke dalam freezer). Telur disimpan dalam tangki nitrogen cair di laboratorium embriologi.
Biaya Egg Freezing
Oleh karena cakupan asuransi dan biaya pusat fertilitas berbeda-beda, sebaiknya berkonsultasi dengan spesialis infertilitas dan perusahaan asuransi kesehatan tentang biaya yang harus ditanggung. Total biaya umumnya mencakup perawatan, seperti:
- Pengobatan
- USG
- Pemeriksaan darah
- Prosedur pengambilan sel telur
- Proses pembekuan sel telur
- Biaya penyimpanan sel telur tahunan
Mengutip Halodoc, biaya terendah yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan prosedur pembekuan sel telur di Indonesia adalah sebesar Rp44 juta. Namun, acuan ini dapat berubah sewaktu-waktu. Perlu digarisbawahi juga bahwa biaya tersebut belum termasuk biaya penyimpanan sel telur per bulannya.
Kontributor : Rizky Melinda