Dengan demikian, pemakaian deodoran dan antiperspiran sangat ditentukan dari kondisi masing-masing orang.
"Kalau mau mengatasi lebih ke akarnya, kalian bisa pakai antiperspiran," terang Claudia. "Sedangkan kalau deodoran lebih untuk maintenance saat kondisi bau sudah tidak berlebihan."
Perbedaan Lain Deodoran dan Antiperspiran

Perbedaan lebih detail mengenai deodoran dan antiperspiran juga diterangkan di laman Halodoc berdasarkan peninjauan dr. Rizal Fadli.
Disebutkan bahwa deodoran termasuk dalam produk kosmetik yang juga memiliki sifat antimikroba untuk mengurangi jumlah bakteri yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.
Sementara itu, antiperspiran ternyata masuk dalam kategori obat yang produksi dan pemakaiannya tentu harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku pada suatu negara.
Cara kerja mereka yang berbeda terhadap kelenjar keringat juga memberikan hasil yang berbeda.
Lantaran deodoran tidak menyumbat pori-pori, maka keringat akan tetap diproduksi oleh tubuh sehingga tidak jarang seseorang yang sudah memakai deodoran akan tetap merasa ketiaknya basah.
Dengan perbedaan cara kerja ini, umumnya deodoran berfungsi untuk melindungi dari bau dan membantumu untuk tetap segar sepanjang hari. Sementara itu, antiperspiran berfungsi melindungimu dari keringat dan bau.
Baca Juga: Efek Blunder Sastra Silalahi: Fans Timnas Boikot Deodoran, Beralih ke Tawas! Apa Manfaatnya?
Untuk penggunaannya, tentu harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Jika kamu cenderung mudah berkeringat, antiperspiran adalah produk yang lebih cocok untuk digunakan.