Deodoran atau Antiperspirant, Mana Lebih Ampuh Hempas Bau Badan?

Minggu, 27 April 2025 | 17:32 WIB
Deodoran atau Antiperspirant, Mana Lebih Ampuh Hempas Bau Badan?
Ilustrasi memakai deodoran. (Elements Envato)

Suara.com - Keringat dan bau badan menjadi beberapa masalah yang dapat membuat kepercayaan diri seseorang turun. Apalagi karena kedua masalah ini sangat awam dijumpai di Indonesia yang memiliki iklim tropis.

Meski begitu, tentu saja ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga seseorang dapat tampil prima dan tetap wangi serta segar sepanjang hari.

Cara yang biasa ditempuh adalah dengan memakai deodoran atau antiperspiran. Namun tahukah kamu kalau kedua produk ini memiliki cara kerja yang berbeda dalam mengatasi masalah bau badan?

Berikut ini adalah perbedaan deodoran dan antiperspiran, kira-kira mana yang lebih ampuh untuk menghempas bau badan ya?

Deodoran vs Antiperspiran

Pakar kulit dengan gelar S3 di bidang dermatologi, Claudia Christin, sempat menjelaskan secara singkat mengenai perbedaan deodoran dan antiperspiran di unggahan TikTok-nya.

"Antiperspiran itu bekerja di kelenjar keringat," jelas Claudia, seperti dilihat pada Minggu (27/4/2025).

"Jadi dia akan menyumbat nih jalur keringat, sehingga keringat nggak bisa keluar ke permukaan kulit kita," imbuhnya.

Penyumbatan pada kelenjar keringat inilah yang membuat tubuh seseorang yang memakai antiperspiran jadi tidak berbau. Cara kerja ini juga yang membedakan antiperspiran dengan deodoran.

Baca Juga: Efek Blunder Sastra Silalahi: Fans Timnas Boikot Deodoran, Beralih ke Tawas! Apa Manfaatnya?

"Sedangkan kalau deodoran, dia bekerja bukan di kelenjar keringat, tapi dia bekerja di permukaan kulit. Dia itu mengemas, atau menutupi saja bau-bau yang sudah terbentuk," kata Claudia.

Dengan demikian, pemakaian deodoran dan antiperspiran sangat ditentukan dari kondisi masing-masing orang.

"Kalau mau mengatasi lebih ke akarnya, kalian bisa pakai antiperspiran," terang Claudia. "Sedangkan kalau deodoran lebih untuk maintenance saat kondisi bau sudah tidak berlebihan."

Perbedaan Lain Deodoran dan Antiperspiran

Ilustrasi (shutterstock)
Ilustrasi seseorang memakai produk deodoran. (shutterstock)

Perbedaan lebih detail mengenai deodoran dan antiperspiran juga diterangkan di laman Halodoc berdasarkan peninjauan dr. Rizal Fadli.

Disebutkan bahwa deodoran termasuk dalam produk kosmetik yang juga memiliki sifat antimikroba untuk mengurangi jumlah bakteri yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.

Sementara itu, antiperspiran ternyata masuk dalam kategori obat yang produksi dan pemakaiannya tentu harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku pada suatu negara.

Cara kerja mereka yang berbeda terhadap kelenjar keringat juga memberikan hasil yang berbeda.

Lantaran deodoran tidak menyumbat pori-pori, maka keringat akan tetap diproduksi oleh tubuh sehingga tidak jarang seseorang yang sudah memakai deodoran akan tetap merasa ketiaknya basah.

Dengan perbedaan cara kerja ini, umumnya deodoran berfungsi untuk melindungi dari bau dan membantumu untuk tetap segar sepanjang hari. Sementara itu, antiperspiran berfungsi melindungimu dari keringat dan bau.

Untuk penggunaannya, tentu harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Jika kamu cenderung mudah berkeringat, antiperspiran adalah produk yang lebih cocok untuk digunakan.

Tips Atasi Keringat Berlebih

Ilustrasi wanita berkeringat (Freepik/freepik)
Ilustrasi wanita berkeringat (Freepik/freepik)

Meskipun keringat memang secara normal diproduksi oleh tubuh untuk membantu menjaga keseimbangan cairan dan suhu, keringat yang berlebihan disebut-sebut sebagai pemicu timbulnya bau badan.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Keringat sendiri sejatinya tidak berbau, tetapi saat sudah bercampur dengan bakteri di kulit terutama bakteri yang memecah lemak dan protein dalam keringat, maka akan menghasilkan bau badan yang kurang sedap.

Karena itulah, selain memakai antiperspiran atau deodoran untuk membantumu tetap wangi dan segar sepanjang hari, tidak ada salahnya juga untuk mengetahui cara-cara mengatasi keringat berlebih.

Beberapa caranya termasuk menghindari makanan pedas dan minuman beralkohol, memakai baju tipis yang menyerap keringat, serta memilih pakaian yang longgar dan nyaman.

Selain itu, cobalah untuk memakai kaos kaki demi menghindari timbulnya bau tidak sedap di kaki, serta rutin mengganti sepatu. Beberapa tips lain seperti mengendalikan stres, berhenti merokok, serta menjaga berat badan ideal.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI