Suara.com - Batasan emosional memperkuat hubungan yang penuh cinta dan hormat. Hal ini seperti yang dikatakan oleh para soulmate coach di Amerika Serikat.
"Batasan memungkinkan kamu menentukan apa yang menjadi tanggung jawab dan bukan tanggung jawab kamu," kata Orna dan Matther Walters dikutip dari laman Your Tango.
"Batasan membantu kamu membedakan antara apa yang kamu rasakan dan apa yang pasangan kamu rasakan," sambungnya.
Batasan merupakan faktor penting dalam hubungan yang dapat menjadi bantalan antara kerentanan dan potensi beban emosional dalam hubungan.
Berikut adalah saran dari terapis pernikahan dan keluarga untuk membantu kamu memahami mengapa batasan itu penting.
Menurut para ahli, mereka menetapkan batasan-batasan halus berikut ini.

1. Menjaga orang luar agar tidak ikut campur dalam hubungan
Orang-orang dalam hubungan yang bahagia memahami bahwa setiap orang di luar hubungan yang dilibatkan sering kali justru menghasilkan jarak yang tidak nyaman di antara pasangan.
Setiap orang yang dibawa masuk justru menciptakan ruang yang dapat menjadi tantangan yang sulit diatasi oleh pasangan ketika ada masalah dalam hubungan.
Baca Juga: Terseret Kasus, Lee Seung-gi Putus Hubungan dengan Sang Ayah Mertua
2. Melindungi dan memprioritaskan ruang pribadi
Di dunia yang serba sibuk ini, kita semua membutuhkan ruang untuk bernapas agar tetap terhubung dengan hati dan jiwa kita sendiri. Batasan ruang memungkinkan kita untuk terus merasa terhubung dengan perasaan, keyakinan, dan tujuan pribadi kita.
3. Bekerja sama untuk menentukan batasan
Batasan bagi orang-orang dalam hubungan yang langgeng dan bahagia biasanya disepakati bersama dan saling menguntungkan.
4. Tidak menyimpan rahasia
Menyimpan rahasia bisa menjadi akhir dari sebuah hubungan. Untuk menjaga hubungan yang sehat, keduanya harus sangat jujur tentang pertemanan dan keuangan.
Dalam hal pertemanan, baik dengan jenis kelamin yang sama maupun berbeda, ada sesuatu yang aneh jika pertemanan itu perlu dirahasiakan.
Periksa mengapa kamu benar-benar merahasiakannya, dan kamu pasti akan mengungkapkan sesuatu dalam pernikahan kamu yang perlu ditangani.
Dan bahkan jika uang yang kamu belanjakan adalah uang yang kamu peroleh melalui pekerjaan, ada masalah serius jika kamu merasa perlu merahasiakan pengeluaran.
5. Menghormati kemandirian yang ada sebelum hubungan dimulai
Beberapa orang paling bahagia jika tidak berbagi kamar tidur dengan pasangannya dan memiliki ruang sendiri.
Beberapa pasangan menikmati momen kesendirian. Apa pun yang membuat kamu bahagia sebelum menjalin hubungan seharusnya tidak hilang saat kamu menjalin hubungan.
6. Tahu kapan harus mendengarkan dan mencoba memperbaiki masalah
Membutuhkan waktu bertahun-tahun sebagai seorang suami untuk belajar bahwa ketika istri sedang kesal dan berbagi perasaannya, ia tidak ingin suami menyelesaikan masalahnya.
Kerap kali seorang istri hanya ingin didengarkan. Ia membutuhkan telinga yang tulus dan mendengarkan apa yang sedang ada dalam pikirannya.
7. Menyeimbangkan kemandirian dengan waktu berkualitas bersama
Miliki minat, hobi, waktu sendiri, dan teman-teman terpisah. Kamu dapat menikmati dunia yang telah kalian berdua bangun bersama dengan menghabiskan waktu secara berkala di luar dunia itu. Di sisi lain, pastikan untuk menghabiskan waktu berkualitas hanya berdua.
8. Menawarkan dukungan tanpa mengambil alih emosi satu sama lain
Jangan ikut merasakan kekesalan pasangan. Ini sangat berbeda dengan berempati dengan mereka dan memiliki belas kasihan terhadap situasi yang mereka alami. Melakukan ini disebut bersikap suportif dan itu sangat membantu.
Tetapi memiliki dua orang yang kesal tentang hal yang sama yang bukan milik keduanya tidak mengarah pada penyelesaian, dan tidak mengurangi stres. Itu justru dapat memperburuk kegelisahan yang dirasakan pasangan.
9. Tetap saling menghormati saat konflik
Menjaga argumen tetap bersih berarti tetap pada topik tanpa menyerang pribadi selama pertengkaran atau perselisihan merupakan hal yang penting dalam hubungan.
10. Menetapkan batasan bersama yang memprioritaskan hubungan
Dalam semangat saling pengertian yang mendalam, batasan yang ditetapkan oleh kedua pasangan yang mengatakan, "jika itu tidak baik untukmu, maka itu juga tidak baik untukku".
Batasan dan kesepakatan ini mendukung fondasi hubungan cinta yang langgeng.
11. Menjaga jarak yang sehat dengan keluarga dan teman
Salah satu kesalahan terbesar yang dapat dilakukan pasangan adalah berbagi masalah pribadi mereka dengan keluarga atau teman masing-masing.
Kamu dan pasangan mungkin dapat melewati konflik atau berbaikan, tetapi orang lain ini akan tetap mengingat luka yang disebabkan pasangan kamu dan mungkin tidak mudah memaafkan.
Oleh karena itu, batasan yang tegas dengan orang-orang terdekat kamu membantu menciptakan hubungan yang bahagia dan sehat.
Ketika ada kebutuhan untuk mendapatkan perspektif dari luar, pekerjakan terapis pasangan daripada pergi ke seseorang di lingkaran dalam kamu.