Perbedaan penghasilan seharusnya tidak menjadi sumber konflik, melainkan menjadi peluang untuk saling menguatkan. Islam menekankan pentingnya musyawarah dan saling pengertian dalam menyelesaikan persoalan rumah tangga.
Jika suami merasa kurang mampu secara finansial, maka ia harus berusaha lebih keras tanpa merasa iri atau bergantung secara penuh pada istri. Sebaliknya, istri yang memiliki kelebihan rezeki hendaknya tetap menjaga sikap tawadhu dan menghormati peran suami sebagai pemimpin keluarga.
Dalam pandangan Islam, tidak ada cela atau larangan jika istri memiliki penghasilan lebih besar daripada suami. Namun, keduanya tetap memiliki tanggung jawab yang berbeda. Suami tetap berkewajiban menafkahi, sementara istri tidak dibebani kewajiban finansial, meski diperbolehkan membantu dengan kerelaan hati.
Penjelasan yang hampir sama juga disampaikan oleh Buya Yahya. Ulama kharismatik tersebut, dalam salah satu video, mengatakan bahwa Islam tidak mempermasalahkan pendapatan istri yang lebih banyak dari suami.
Hanya saja, Buya Yahya mengingatkan agar para istri yang memiliki penghasilan lebih besar dari suami untuk tak sombong. Sebab sifat ini akan menuju kepada hal-hal lain yang bisa menghancurkan rumah tangga.
"Enggak ada masalah. Yang salah adalah di saat seorang istri punya kelebihan (pendapatan), lalu sombong," tegas Buya Yahya seperti dilansir dalam video di kanal YouTube resmi Al-Bahjah TV pada Jumat, 2 Mei 2025.
Yang terpenting adalah menjaga niat, komunikasi, dan saling menghormati peran masing-masing dalam rumah tangga. Dengan demikian, perbedaan penghasilan tidak menjadi penghalang untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Kontributor : Dea Nabila
Baca Juga: Young Lex dan Eriska Nakesya Cerai, Apakah Nikah Beda Agama?