Belajar dari Dilan Janiyar, 5 Cara Menyikapi Ketika Pendapatan Istri Lebih Besar dari Suami

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 01 Mei 2025 | 15:52 WIB
Belajar dari Dilan Janiyar, 5 Cara Menyikapi Ketika Pendapatan Istri Lebih Besar dari Suami
Dilan Janiyar. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus perceraian yang melibatkan TikToker Dilan Janiyar menjadi salah satu contoh konflik rumah tangga ketika pendapatan istri lebih besar dari suami.

Perubahan zaman membuat peran dalam rumah tangga semakin fleksibel. Kini bukan hal asing jika istri memiliki pendapatan yang lebih besar dari suami, atau bahkan menjadi pencari nafkah utama. Namun di balik fenomena ini, ada dinamika emosional dan sosial yang bisa memengaruhi keharmonisan rumah tangga, apalagi jika tidak disikapi dengan dewasa.

Hal inilah yang dialami Dilan Janiyar ketika mengungkap konflik dalam rumah tangganya.

Dilan Janiyar dan suami (Instagram).
Dilan Janiyar dan suami (Instagram).

Dalam pernyataannya di media sosial, Dilan mengungkap bahwa ia selama ini menggaji suaminya, Safnoviar Tiasdi, hingga ratusan juta rupiah per bulan. Tak hanya itu, biaya pernikahan yang mencapai Rp300 juta juga ditanggung sepenuhnya oleh Dilan. Ironisnya, dalam proses perceraian, sang suami justru menuntut harta gono-gini senilai Rp800 juta dan sebidang tanah.

Kisah ini menimbulkan perdebatan di publik. Apakah benar pria merasa terancam jika pasangannya lebih sukses secara finansial? Bagaimana cara menyikapinya agar perbedaan pendapatan tidak menjadi sumber konflik?

1. Bangun Komunikasi yang Jujur dan Terbuka

Kunci utama dalam menghadapi perbedaan penghasilan adalah komunikasi. Suami dan istri harus duduk bersama dan bicara secara terbuka soal kondisi keuangan, pembagian pengeluaran, hingga ekspektasi masing-masing. Komunikasi yang sehat bisa mencegah munculnya rasa tidak dihargai, iri, atau bahkan tersaingi.

Jangan biarkan masalah finansial menjadi topik yang dihindari. Justru, semakin transparan pembicaraan soal uang, semakin kuat pondasi rumah tangga yang dibangun.

2. Tinggalkan Ego dan Stereotip Gender

Baca Juga: Mengintip Biaya Fantastis Perawatan Kecantikan Dilan Janiyar, Tetap Glowing Meski Diselingkuhi

Masyarakat kita masih sering menanamkan anggapan bahwa pria harus menjadi tulang punggung keluarga. Padahal, dalam kondisi tertentu, istri bisa saja memiliki peluang karier yang lebih besar atau pendapatan yang lebih tinggi. Ini bukan sesuatu yang salah, asalkan masing-masing pihak menjalankan perannya dengan ikhlas.

Suami tidak perlu merasa harga dirinya turun ketika istri lebih mapan. Begitu pula istri, jangan menggunakan posisi finansial sebagai alat untuk merendahkan pasangan. Hubungan yang sehat dibangun atas dasar saling menghormati, bukan adu peran.

3. Buat Kesepakatan Finansial Sejak Awal

Penting bagi pasangan untuk menyusun kesepakatan finansial, terutama jika pendapatan tidak seimbang. Kesepakatan ini mencakup siapa yang membayar kebutuhan rumah tangga, bagaimana pengelolaan tabungan, investasi, hingga dana darurat.

Kesepakatan yang jelas bisa mencegah salah paham di kemudian hari. Bahkan, bila perlu, pasangan juga bisa mempertimbangkan membuat perjanjian pranikah atau perjanjian harta terpisah secara hukum untuk menghindari konflik saat terjadi perceraian.

4. Validasi Peran Masing-Masing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI