3. Perbuatan Baik (Dana, Sila, Bhavana)
Mendorong untuk berdana (beramal), menjaga sila (moralitas), dan mengembangkan bhavana (meditasi/pencerahan).
Perayaan Waisak dilakukan dengan upacara keagamaan, meditasi bersama, pelepasan hewan dan pelepasan lampion sebagai lambang harapan dan doa.
Ritual dan Simbol-simbol Penting Perayaan Waisak
Mungkin Anda belum tahu urutan ritual dan simbol-simbol penting dalam perayaan waisak. Berikut ringkasan ritual dan simbol-simbol penting dalam perayaan Waisak:
1. Puja Bhakti / Persembahyangan
Dilaksanakan doa dan pujian kepada Triratna: Buddha (Guru), Dhamma (Ajaran), dan Sangha (Komunitas). Ritual ini dilakukan di vihara atau di area perayaan seperti Candi Borobudur.
2. Prosesi Waisak
Prosesi waisak dilaksanakan dengan ritual jalan kaki. Umat Budha berjalan kaki membawa bunga, dupa, dan lilin, sebagai bentuk penghormatan dan meditasi berjalan. Rute prosesi waisak ini masih sama, dikenal sebagai rute tradisional, yakni dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan akan berakhir di Candi Borobudur.
3. Pengambilan Api Dharma dan Air Suci
Pengambilan Api Dharma dan Air Suci dilaksanakan secara simbolis oleh pemuka atau pemimpin umat Budha. Api Dharma diambil dari Mrapen, merupakan simbol pencerahan dan semangat Dhamma. Sedangkan Air Suci diambil dari Umbul Jumprit, Temanggung, sebagai simbol penyucian batin.
4. Pelepasan Satwa
Selanjutnya dilaksanakan pelepasan satwa yang biasanya berupa ikan atau burung. Satwa dilepaskan sebagai lambang pembebasan dari penderitaan dan karma buruk.
5. Pelepasan Lampion
Pelepasan lampion dilakukan pada malam hari. Pelepasan lampion sebagai simbol melepaskan keinginan duniawi dan membawa doa serta harapan ke alam semesta.
Baca Juga: Detik-Detik Waisak 2025 di Borobudur Jam Berapa? Cek Jadwal Lengkapnya
6. Meditasi dan Dhamma Talk
Terakhir adalah sesi meditasi massal dan ceramah tentang ajaran Buddha, untuk memperdalam pemahaman dan ketenangan batin.