Soal warna, VIVA masih cukup terbatas dengan pilihan sekitar 5–6 shade yang cenderung klasik seperti merah, cokelat, dan pink natural. Ini cocok bagi pengguna yang ingin tampil simpel dan tidak terlalu bereksperimen.
Sementara itu, Wardah tampil lebih fleksibel dengan menyediakan lebih dari 12 varian warna, mulai dari nude, coral, hingga burgundy. Varian ini membuat pengguna lebih leluasa memilih sesuai tone kulit dan acara, baik itu kegiatan kasual, kantor, maupun acara formal.
![Kolase lipstik Wardah. [Dok Wardah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/06/52386-lipstik-wardah.jpg)
Pilihan Cerdas untuk Pasar Lokal
Tren penggunaan produk lokal kian meningkat, apalagi sejak pandemi COVID-19 yang mendorong gerakan cinta produk dalam negeri. Produk seperti VIVA dan Wardah menjadi contoh nyata bahwa kualitas kosmetik Indonesia mampu bersaing di pasar nasional maupun global.
Banyak beauty influencer juga mulai menggaungkan pentingnya menggunakan produk yang aman dan bersertifikasi, alih-alih tergoda produk KW atau kosmetik ilegal yang kerap mengandung bahan berbahaya.
Dengan harga di bawah Rp50.000, VIVA dan Wardah membuktikan bahwa produk lokal tetap bisa tampil memukau tanpa mengorbankan kesehatan dan keamanan.
Pilihan tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pengguna: VIVA untuk kamu yang butuh lipstik murah meriah, dan Wardah untuk kamu yang ingin kualitas sedikit lebih unggul namun tetap ramah kantong.
Meningkatnya minat terhadap produk lipstik lokal yang murah dan aman ini menjadi pertanda positif bagi industri kecantikan Indonesia. Saatnya mendukung brand lokal yang berkualitas, dan meninggalkan produk yang tidak jelas asal usulnya.