Suara.com - Momen pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier belum lama ini sukses mencuri perhatian publik. Tak hanya karena kemewahan acara atau romantisme pasangan selebriti tersebut, tapi juga karena gaun putih Gisella Anastasia sebagai tamu undangan.
Mantan istri Gading Marten ini ramai dikritik netizen lantaran mengenakan gaun berwarna putih saat menghadiri acara sakral tersebut.
Di media sosial, warganet menganggap Gisel "saltum" alias salah kostum karena memilih busana dengan warna yang secara tradisional identik dengan pengantin wanita. Lantas, mengapa warna putih menjadi hal sensitif di pesta pernikahan?
Etika Berbusana di Acara Pernikahan: Hindari Warna Putih
Dalam banyak budaya, termasuk Indonesia, warna putih secara simbolis diasosiasikan dengan kesucian dan kemurnian. Karena itulah, gaun putih identik sebagai pakaian khusus untuk pengantin wanita di hari pernikahannya.
Pakar etiket dan konsultan penampilan, Kristi Spencer, menyebut bahwa memakai warna putih ke pernikahan orang lain adalah pelanggaran etika yang umum tapi serius. "Sangat penting bagi tamu untuk menghindari warna yang menyerupai gaun pengantin, agar tidak mencuri perhatian," ujar Spencer dalam wawancara dengan Insider.
Senada dengan itu, laman Liputan6.com juga menulis bahwa tamu sebaiknya menghindari warna putih, ivory, dan off-white karena bisa menciptakan kesan bersaing dengan pengantin wanita, terutama dalam dokumentasi foto pernikahan. Pilihan warna netral lainnya, seperti beige atau abu-abu muda, lebih disarankan bila tetap ingin tampil elegan tanpa melanggar norma sosial.
Kasus Gisella Anastasia dan Reaksi Netizen
Dalam unggahan yang beredar, Gisel tampil anggun mengenakan berwarna putih champagne dengan potongan modern yang elegan. Meskipun tampilan tersebut dinilai cantik oleh sebagian penggemarnya, tak sedikit pula netizen yang menyayangkan pilihannya.
Komentar seperti “Kenapa harus putih sih, kan bukan pengantinnya?” atau “Etika dasar kondangan harusnya tahu, jangan saingi mempelai” ramai menghiasi kolom komentar media sosial.
Situasi ini menjadi pengingat bahwa selebritas sekalipun tidak luput dari sorotan publik jika menyangkut norma-norma sosial yang dianggap penting, terutama dalam momen sakral seperti pernikahan.
Baca Juga: Menu Unik di Nikahan Luna Maya Bikin Salfok: Kalau di Kampung Bakal Dibahas 40 Hari 40 Malam
Mengapa Gaun Jadi Sensitif?
Pernikahan adalah salah satu momen paling penting dalam hidup seseorang, dan pengantin wanita biasanya menjadi pusat perhatian di hari spesialnya. Mengenakan pakaian dengan warna atau gaya yang menyerupai pengantin dapat dianggap sebagai bentuk ketidakhormatan, bahkan jika tidak ada niat buruk di baliknya.
Selain soal warna, para tamu juga sebaiknya memperhatikan potongan baju yang digunakan. Hindari busana yang terlalu mencolok, transparan, atau terlalu terbuka. Sebaliknya, pilihlah gaya yang sopan, elegan, dan tetap nyaman untuk dipakai berjam-jam dalam suasana formal.
Bagaimana Seharusnya Memilih Busana untuk Kondangan?
Sebagai panduan umum, berikut beberapa tips berbusana sebagai tamu undangan pernikahan:
1. Hindari warna putih dan turunannya.
Ini bukan saatnya kamu jadi spotlight.
2. Perhatikan dress code jika ada.
Banyak pernikahan modern mencantumkan tema pakaian yang bisa diikuti.
3. Pilih busana yang tidak terlalu mencolok.
Warna cerah oke saja, asal tidak “menabrak” atau mencuri perhatian dari pengantin.
4. Sesuaikan dengan waktu dan tempat.
Gaun panjang mungkin cocok untuk malam hari, tapi bisa berlebihan untuk garden party di siang hari.
5. Utamakan kenyamanan.
Pilih bahan yang ringan dan tidak mudah kusut, terutama jika acara berlangsung lama.
Kritik terhadap Gisella Anastasia bisa menjadi pengingat penting bahwa memahami dan menghormati etika berbusana dalam pernikahan bukan soal aturan ketat, tapi tentang empati dan respek terhadap pasangan pengantin.
Di tengah maraknya unggahan media sosial dan dokumentasi digital, setiap detail penampilan tamu pun ikut terekam dan dinilai. Jadi, jangan sampai kamu "saltum" dan jadi sorotan gara-gara gaun putih, ya!