Suara.com - Khitan tak hanya menjadi bagian dari syariat agama Islam namun juga sebuah tradisi penting dalam budaya Jawa.
Bagi masyarakat Jawa, memilih hari yang baik untuk melaksanakan khitan pun sangat penting karena diyakini bisa membawa keberkahan dan keberuntungan bagi sang anak.
Khitan yang juga dikenal sebagai sunat atau sirkumsisi adalah prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh kulit penutup ujung area penis (prepusium). Dalam konteks budaya Jawa dan agama Islam, khitan mempunyai makna yang lebih dalam dari sekadar tindakan medis.
Dalam budaya Jawa, khitan adalah suatu tradisi yang memiliki makna mendalam. Tidak hanya sekedar tanda kedewasaan, khitan juga dianggap sebagai suatu langkah spiritual yang amat penting.
Bahkan menurut Primbon Jawa, terdapat weton yang dianggap sebagai hari baik untuk melaksanakan khitan atau sunat ini.
Memilih hari baik untuk sunatan menurut primbon Jawa diyakini akan mendatangkan keberkahan bagi anak yang sedang disunat beserta keluarganya.
Oleh karena itu, dari dulu hingg sekarang masih banyak orang yang berpedoman pada tradisi mencari hari baik untuk sunatan.
Dalam primbon Jawa sendiri, pemilihan hari baik untuk khitan didasarkan pada berbagai aspek perhitungan yang melibatkan hari, pasaran, bulan, hingga tahun.
Adapun tujuannya yaitu untuk memastikan jika prosesi khitan berjalan lancar dan membawa kebaikan bagi anak yang sedang dikhitan tersebut.
Baca Juga: Calon Pengantin Wajib Tahu! Arti Weton Jodohmu Berdasarkan Kalender Jawa
Tradisi Khitan dalam Budaya Jawa
Melengkapi penjelasan sebelumnya, dalam budaya Jawa, khitan tidak hanya sekadar prosedur medis, melainkan bagian dari ritual penting yang menandai fase baru dalam kehidupan seorang anak laki-laki.
Tradisi satu ini kerap kali disertai dengan serangkaian upacara adat yang melibatkan keluarga besar hingga masyarakat sekitar.
Berikut beberapa elemen penting dalam tradisi khitan Jawa:
- Selamatan atau kenduri, acara yang digelar berupa doa bersama untuk memohon keselamatan dan keberkahan
- Siraman, ritual mandi yang menandakan penyucian diri
- Pemberian nama baru atau julukan baru
- Pemotongan rambut sebagai tanda telah memasuki fase kehidupan baru
- Pemberian hadiah atau uang sebagai bentuk dukungan dan kasih sayang kepada sang anak.
Menentukan hari baik untuk khitan menjadi bagian integral dari tradisi budaya Jawa ini. Sebab kebanyakan masyarakatnya masih percaya bahwa dengan memilih hari yang tepat, maka anak akan terlindungi dari marabahaya serta mendapatkan keberkahan dalam setiap fase kehidupannya.
Cara Hitung Hari Baik untuk Khitan Menurut Primbon
Berdasarkan ketetapan dalam primbon Jawa, tidak semua hari cocok untuk melaksanakan khitan. Perhitungan neptu (nilai numerologi) dari hari swrta pasaran menjadi pertimbangan penting. Berikut kombinasi neptu yang menghasilkan hari baik adalah:
- Senin Kliwon (neptu 4 + 8 = 12)
- Selasa Pon (neptu 3 + 7 = 10)
- Kamis Legi (neptu 8 + 5 = 13)
- Jumat Pahing (neptu 6 + 9 = 15)
Penting untuk diingat jika pemilihan hari baik untuk khitan ini bersifat kepercayaan dan tidak mempunyai dasar medis atau syariat agama apapun.
Keputusan akhir tentang waktu sunat sebaiknya tetap mempertimbangkan kondisi kesehatan anak serta rekomendasi dari tenaga medis profesional.
Makna Hari Baik untuk Khitan Menurut Primbon
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, menurut Primbon Jawa, terdapat hari-hari yang dianggap baik untuk melakukan sunatan. Secara umum, berikut ini makna hari yang diyakini baik untuk mengadakan sunatan berdasarkan primbon Jawa.
1. Senin Kliwon
Hari baik pertama untuk mengadakan khitan berdasarkan primbon Jawa adalah Senin Kliwon. Umumnya, Senin Kliwon memang dianggap sebagai hari yang mempunyai energi mistis kuat.
Akan tetapi itu, hari ini ternyata justru dipercaya biss memberikan dukungan positif pelaksanaan khitan sehingga akan peosesnya akan berjalan lancar dan cepat pulih.
2. Selasa Pon
Hari baik untuk sunatan berikutnya adalah Selasa Pon. Diketahui, Selasa Pon dikenal juga sebagai hari penuh energi positif di dalam kebuadayaan Jawa. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, anak laki-laki yang sunat di hari Selasa Pon dipercayai akan lebih cepat pulih.
3. Kamis Legi
Selanjutnya, ada Kamis Legi yang dianggap sebagai hari penuh berkah dan kebaikan dalam budaya Jawa. Kaitannya dengan khitan, Kamis Legi juga dianggap sangat baik dan penuh berkah bagi sang anak dan keluargam Melangsungkan sunatan di hari ini diyakini akan memberikan kebijaksanaan dan kekuatan spiritual.
4. Jumat Pahing
Selama ini, Jumat dianggap hari yang penuh berkah dalam agama Islam. Sementara dalam kebudayaan Jawa, nilai hari Jumat makin bertambah jika bertepatan dengan pasaran Pahing. Menurut primbon Jawa, dipercayai jika anak yang sunatan di Jumat Pahing akan memperoleh berkah ekstra serta kesuksesan spiritual.
Bulan Baik untuk Khitan Menurut Primbon Jawa
Hari dan pasaran di atas memang diyakini jadi hari baik untuk melangsungkan khitan menurut hitungan primbon Jawa. Akan tetapi di luar hari-hari itu, ternyata masih ada bulan baik yang bisa dipilih berdasarkan kalender Jawa. Berikut bulan yang dimaksud:
1. Bulan Besar, Suro, dan Sapar dianggap sebagai waktu yang tepat untuk melakukan khitan, terutama bertepatan dengan hari Rabu atau Kamis.
2. Bulan Mulud, Rabiul Akhir, dan Jumadil Awal juga menjadi waktu yang tepat untuk melaksanakan sunatan, khususnya pada hari Jumat.
3. Bulan Jumadil Akhir, Rajab, dan Ruwah menjadi waktu yang sesuai untuk melakukan khitan, terutama bertepatan di hari Sabtu dan Minggu.
4. Bulan Puasa, Syawal, dan Dzulkaidah menjadi waktu yang baik untuk melaksanakan khitan, secara khusus di hari Senin dan Selasa.
Itulah tadi ulasan mengenai cara hitung hari baik untuk khitan menurut primbon. Sebagai pengingat, pemilihan hari baik untuk khitan berdasarkan Primbon ini bersifat kepercayaan semata.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari