Suara.com - Kepercayaan tradisional masyarakat Indonesia memang cukup banyak. Salah satu yang hingga sekarang masih dipegang teguh adalah tentang perhitungan hari baik dengan Primbon. Misalnya saja cara menghitung weton pindah rumah yang tepat, agar proses ini berjalan lancar.
Bagi masyarakat Jawa, pindah rumah bukan sekedar memindahkan barang saja dari rumah lama ke rumah baru. Tapi ada kepercayaan yang menyebutkan bahwa pindah rumah juga terkait dengan keberuntungan dan berkah yang harus dibawa dari rumah lama ke rumah baru, sehingga penghuninya tetap makmur dan memiliki rejeki lancar.
Menurut berbagai sumber yang berhasil dihimpun, terdapat dua cara untuk menghitung hari baik untuk pindah rumah. Masing-masing penjelasannya adalah sebagai berikut.
Metode Catursuda
Cara menghitung weton pindah rumah yang pertama adalah dengan metode Catursuda. Metode ini dilakukan dengan menghitung jumlah neptu dari orang yang akan menempati rumah baru, serta rencana hari pindah rumah yang akan dipilih.
Jika kondisi orang yang akan pindah rumah masih lajang, maka neptu yang digunakan adalah neptunya sendiri. Namun jika konteksnya adalah pasangan suami dan istri beserta anak-anaknya, maka perhitungan akan dilakukan pada jumlah neptu suami dan istrinya.
Sedikit penjelasan, neptu adalah penjumlahan antara hari lahir dan weton yang dimiliki. Masing-masing hari memiliki jumlah neptunya, demikian pula dengan weton yang menyertainya.
Setelah memperoleh jumlah neptu, Anda dapat menambahkan neptu dari rencana hari pindah rumah yang dilakukan. Hasil ini dibagi dengan empat, dan sisa hasil pembagian akan menentukan baik atau tidaknya hari pindah rumah tersebut.
Penjelasan hasil sisa pembagiannya adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Primbon Jawa: Ramalan Weton yang Diprediksi Penuh Keberuntungan di Bulan Mei 2025
- Sisa hasil 1, disebut Guru, berarti akan lancar rejeki, dihormati banyak orang, serta memiliki kehidupan yang selamat dan sejahtera
- Sisa hasil 2, disebut Ratu, berarti banyak rejeki, jauh dari masalah, dan orang yang menempati rumah baru akan memiliki wibawa, ditakuti, dan disegani banyak orang
- Sisa hasil 3, disebut Rogoh, artinya ada kemungkinan mudah dimasuki pencuri, orang yang menempatinya akan memiliki keluarga yang kurang harmonis
- Sisa hasil 0, disebut Sempoyong, artinya yang menempati rumah baru akan merasa tidak betah di rumah, mengalami banyak masalah, serta sering terjadi pertengkaran
Metode Pancasuda