Suara.com - Verrell Bramasta, anggota DPR RI Komisi X, belum lama ini menunjukkan keberanian dengan mengkritik aksi nyata Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tentang mendidik anak-anak bermasalah ke barak militer.
Verrell Bramasta menganggap bahwa penerapan pendidikan militer untuk anak nakal atau bermasalah masih belum tepat. Karena banyak yang kontra, khususnya dari pihak orang tua.
"Banyak yang akhirnya bertanya, apakah metode ini benar-benar efektif untuk men-tackle akar permasalahan?" ungkap Verrell dilansir pada Selasa, 13 Mei 2025.
Verrell menambahkan perlunya lebih dulu menggali akar permasalahan yang mendasari seorang anak bisa menjadi nakal atau sulit diatur.
"Kita perlu tahu hal ini lebih mendalam dalam banyak kasus perilaku menyimpang bagi para anak-anak muda atau remaja ini, bukan hanya semata-mata karena soal disiplin yang lemah," sambungnya.
Pria yang disebut dekat dengan influencer Fuji Utami ini kembali menambahkan bahwa, kenakalan anak dipengaruhi faktor lain seperti keluarga, kondisi emosional, serta tekanan sosial.
Ketika anak nakal langsung dikirim ikut pendidikan di barak militer, hal itu secara tidak langsung akan mempengaruhi karakternya jadi lebih keras. Sebab ketiadaan didikan spiritual dan psikologis.
"Bila kita hanya mengandalkan pendekatan fisik tanpa menyentuh dimensi psikologis dan spiritual, para remaja ini saya rasa kita malah akan membentuk karakter anak-anak muda yang keras, bukan yang tangguh," tuturnya.
Pendapat Verrell yang heboh di akun media sosial TikTok Partai Amanat Nasional, mendapat berbagai respon publik, ada pro tapi tidak sedikit pula kontra.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Sampaikan Duka Cita untuk Korban Ledakan di Garut: Semoga Diterima Seluruh Keimanannya
![Kolase Verrell Bramasta dan Dedi Mulyadi [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/13/87838-kolase-verrell-bramasta-dan-dedi-mulyadi.jpg)
Bahkan, heboh juga di akun X, banyak publik menyebut kalau kondisi atau latar belakang Verrell jauh berbeda dengan anak-anak bermasalah yang kini sedang menempuh pendidikan ala militer.
Selebritis usia 29 tahun ini keadaan dari kecil sudah enak, lingkungan terjamin, dikelilingi circle berkelas. Jadi tidak pernah mengalami apa yang dirasakan oleh anak-anak nakal.
"Si Verrel ini lahir dari keluarga mampu, sekolah bagus/internasional, circle teman-temannya juga orang kaya, dari kecil sudah berkelana sama circle emak bapaknya dari keluarga berada dan baik-baik. Bisa-bisanya komen pembentukan karakter versi dia diasuh dengan tangki cinta dan uang," tulis netizen @/SebatClinophile, dilansir pada 13 Mei 2025.
Kritikan tajam Verrell pada Dedi Mulyadi terkait pendidikan anak bermasalah, bikin geram pembaca hingga sulung dari dua bersaudara itu ditantang publik, jangan hanya berkoar saja.
"Verrel ditantang asuh 15 anak nakal usai protes kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, masukin anak nakal ke barak," cuit akun @/96038.
Selanjutnya pro dan kontra pendapat Verrell tentang kebijakan anak nakal yang dididik dalam barak militer, ada hal lain bikin publik penasaran selama ini, berkaitan latar belakang sang artis.
Perjalanan Karier Verrell Bramasta

Melansir informasi dari berbagai sumber, Verrell Bramasta lahir di Jakarta pada 11 September 1996, putra pasangan publik figur ternama Ivan Fadilla dan Venna Melinda.
Sebelum terjun dalam dunia politik, Verrell memilih berkarier dari nol dalam dunia hiburan Tanah Air, berbagai judul sinetron telah berhasil dibintangi, antara lain "Bintang di Langit", "Penyihir Cantik", "Rajawali", "7 Manusia Harimau New Generation", "Cinta dan Rasa", masih banyak lagi lainnya.
Selain itu, kakak kandung Athalla Naufal ini pernah merambah dunia tarik suara maupun DJ.
Verrell lambat laun terkenal sebagai aktor berbakat yang berjuang dari nol. Meskipun begitu ia tidak pernah puas dalam berkarya, hingga pada tahun 2024 memutuskan terjun dalam politik.
Tak tanggung-tanggung, Verrell terjun ke politik dengan langsung maju menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Jawa Barat VII (Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta).
Selanjutnya terpilih menjadi Anggota DPR RI Komis X untuk periode lima tahun ke depan.
Kontributor : Damayanti Kahyangan