“Sampai saat ini, sistem visa Furoda memang belum on. Tapi untuk haji reguler dari pemerintah, alhamdulillah sudah berjalan,” jelasnya.
Hal ini membuat banyak masyarakat yang awalnya berharap bisa berangkat haji dengan jalur cepat, akhirnya memilih kembali ke opsi umrah yang relatif lebih cepat dan tetap bernilai spiritual tinggi.
Tidak hanya itu, waktu tunggu haji yang bisa mencapai lebih dari 20 tahun di Indonesia juga membuat banyak calon jamaah memilih umrah sebagai solusi ibadah ke tanah suci.
“Mereka lebih memilih umrah karena percepatannya. Dan kalau ditambah dengan leisure seperti ke Turki, itu justru lebih diminati,” kata Anissa.
Ventour Travel sendiri sudah lama dikenal sebagai travel umrah dan haji terpercaya yang tak hanya menjual paket, tetapi juga membina hubungan loyalitas dengan para konsultan dan jamaah.
Salah satu keunggulan Ventour adalah edukasi yang konsisten kepada jamaah baik dalam hal manasik, cuaca, hingga tips berpakaian.
“Kita informasikan secara detail bagaimana cuaca di sana. Kalau musim panas, kita edukasi jamaah untuk membawa payung, pakaian tipis, dan juga obat-obatan,” jelas Nisa.
Tidak hanya edukasi fisik, tapi juga pemahaman budaya lokal di Arab Saudi turut disampaikan. “Kalau warna pakaian, karena mostly di Saudi Arabia culture-nya memakai warna hitam, kita tidak memaksakan mereka pakai warna lain, tapi tetap kita sampaikan informasi yang relevan,” tambahnya.
Di era di mana banyak travel bermunculan dan masyarakat sering kali kebingungan memilih, reputasi dan loyalitas menjadi kunci. Konsultan yang berprestasi di Ventour adalah wajah dari profesionalisme dan komitmen yang ditanamkan dalam sistem kerja mereka. Mereka bukan sekadar menjual, tapi juga membina dan membimbing.
Baca Juga: Rezeki Ruben Onsu: Baru Mualaf Langsung Naik Haji tanpa Antre, Berapa Biayanya?