3. Mati Rasa

Stres tidak selalu muncul dalam bentuk kecemasan atau kepanikan. Terkadang, seseorang merasa hampa, tidak peduli, atau kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasanya menyenangkan.
Mati rasa seperti itu merupakan tanda yang sering diabaikan karena tidak disadari. Perasaan ini bisa menjadi mekanisme pertahanan otak terhadap tekanan berlebihan.
Namun, jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi depresi atau kebiasaan coping yang tidak sehat, seperti makan minum berlebihan, hingga munculnya perilaku yang berisiko. Kondisi ini dapat memperpendek usia apabila dibiarkan terus menerus.
4. Mudah Lupa

Kesulitan mengingat hal-hal kecil, seperti tempat meletakkan kunci atau jadwal janji temu, bisa menjadi tanda bahwa otak kewalahan oleh stres. Stres kronis bukan sekadar masalah emosional, tetapi dapat memengaruhi fungsi kognitif, termasuk memori jangka pendek yang penting untuk aktivitas sehari-hari.
Perubahan fungsi otak akibat stres ini juga dapat memunculkan penyakit, seperti demensia dan gangguan kesehatan mental lainnya. Jangan meremehkan otak yang sedang stres. Lakukan kebiasaan sehat yang dapat mengembalikan fungsi otak, seperti membuat jurnal atau mengerjakan teka-teki silang.
5. Ingin Makan Banyak

Pernahkah kamu merasa selalu ingin makan meski tidak lapar? Bisa jadi itu menjadi tanda-tanda stres yang tidak kamu sadari.
Stres meningkatkan keinginan untuk makan makanan berlemak dan mengandung kadar gula yang tinggi dengan mengacaukan hormon ghrelin dan leptin.
Baca Juga: 6 Tips Kesehatan Populer Ini Ternyata Bisa Merusak Tubuh Perempuan
Makan karena stres kronis dapat menyebabkan penambahan berat badan, terutama lemak perut visceral yang berbahaya, memunculkan masalah metabolisme, dan risiko kematian dini.