Suara.com - Produk skincare adalah investasi penting untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Namun, seperti halnya makanan, produk perawatan kulit juga memiliki batas waktu pemakaian dan masa rusak.
Meski kelihatannya awet, namun skincare yang disimpan berlama-lama bisa berpotensi kedaluwarsa. Padahal, menggunakan skincare yang sudah kedaluwarsa atau tidak layak pakai dapat menimbulkan berbagai masalah, mulai dari iritasi kulit hingga infeksi.
Maka dari itu, penting bagi kamu untuk mengenali tanda-tanda bahwa skincare kamu sudah waktunya dibuang. Berikut ini ulasan lengkapnya.
1. Perubahan Aroma yang Aneh atau Menyengat
![Ilustrasi skincare kedaluwarsa. [Freepik]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/15/19458-ilustrasi-skincare-kedaluwarsa.jpg)
Salah satu indikator utama bahwa produk skincare sudah tidak layak pakai adalah perubahan aroma. Produk yang sebelumnya memiliki wangi lembut atau bahkan tidak beraroma, bisa berubah menjadi tengik, menyengat, atau bau kimia yang tidak wajar.
Ini bisa menandakan bahwa bahan-bahan aktif dalam produk tersebut sudah teroksidasi atau bahkan terkontaminasi oleh bakteri. Menurut American Academy of Dermatology (AAD), produk yang sudah kedaluwarsa dapat mengandung mikroorganisme yang menyebabkan iritasi atau infeksi kulit.
2. Perubahan Warna Produk
![Ilustrasi skincare kedaluwarsa. [Freepik]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/15/57835-ilustrasi-skincare-kedaluwarsa.jpg)
Skincare yang telah rusak biasanya mengalami perubahan warna yang cukup signifikan. Misalnya, serum vitamin C yang semula berwarna bening atau kuning pucat bisa berubah menjadi cokelat tua karena proses oksidasi.
Jika kamu melihat perubahan warna pada produk seperti toner, moisturizer, atau essence, sebaiknya hentikan pemakaian karena kualitas kandungannya sudah tidak optimal dan berpotensi merusak kulit.
Baca Juga: Banjir Review Positif! Ini Skincare Korea 2025 yang Layak Jadi Investasi Kulit
3. Tekstur Berubah Drastis